Menuju konten utama
Tragedi Stadion Kanjuruhan

Menpora Enggan Komentar soal Desakan agar Ketum PSSI Mundur

Amali menegaskan pemerintah tidak akan intervensi. Ia klaim pemerintah menghormati PSSI.

Menpora Enggan Komentar soal Desakan agar Ketum PSSI Mundur
Menpora Zainudin Amali bersiap memimpin rapat evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan sepakbola di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (6/10/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU

tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali enggan berkomentar soal desakan publik yang mendorong agar Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) M. Iriawan mundur usai tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Amali berdalih hal itu bukan wewenang pemerintah.

“Tidak, Tidak. Kami sama sekali (tidak akan memberhentikan Iriawan dari kursi Ketua Umum PSSI). Itu silakan saja itu masyarakat dan PSSI kan bernaungnya dia di FIFA. Jadi nggak [ada rencana copot ketum PSSI]” kata Amali di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).

Sejumlah pihak, terutama pecinta sepakbola menilai Ketua Umum PSSI, M. Iriawan harus bertanggung jawab dalam insiden Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang dan ratusan orang luka-luka. Mereka mendesak Iriawan mundur sebagai bukti bertanggungjawaban insiden tersebut.

Amali menegaskan, pemerintah tidak akan intervensi. Ia menegaskan pemerintah menghormati PSSI. Pemerintah hanya membantu dalam pengembangan olahraga seperti pengembangan talenta sepakbola.

“Apa pun yang ada, federasi kita hormati dan kita ada wilayah masing-masing, tapi pemerintah membantu dan memfasilitasi dia seperti timnas kita yang terlibat," kata Amali.

Amali juga enggan berkomentar soal nasib Indonesia dalam piala dunia mendatang. Pemerintah menyerahkan semua kepada PSSI.

“Ke PSSI. Kan yang komunikasi dengan sana PSSI, bukan pemerintah," kata Amali.

Baca juga artikel terkait TRAGEDI KANJURUHAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz