tirto.id - Profil Irjen Pol Nico Afinta, polemik, dan tugas jabatan barunya, sedang menjadi sorotan publik usai dirinya dilantik menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjend) Kementerian Hukum dan HAM. Pelantikan dilakukan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, di Graha Pengayoman, Selasa (24/9/2024).
"Dengan ini secara resmi saya lantik pada jabatan sebagaimana tercantum dalam surat keputusan yang sudah dibacakan," ujar Supratman saat pelantikan, dikutip Antara.
Menyusul pelantikan tersebut, rekam jejak dan polemik yang sempat dihadapi Nico Afinta kembali diperbincangkan. Perwira tinggi (Pati) Polri tersebut sebelumnya merupakan sosok penanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa.
Pada saat tragedi 1 Oktober 2022 itu terjadi, Nico Afinta, menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Pasca tragedi berdarah tersebut, Nico Afinta dicopot dari jabatannya dan dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri.
Terlepas dari polemik tersebut, anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, mengatakan pelantikan Nico Afinta sebagai Sekjend Kementerian Hukum dan HAM dan tragedi Kanjuruhan merupakan hal yang terpisah.
“Saya pikir kejadian Kanjuruhan itu kan Nico hanya bertanggung jawab dalam konteks pertanggungjawaban dua tingkat di atasnya, dan tidak patut juga segala kesalahan itu dibebankan kepada saudara Nico Afinta,” kata Arteria, Selasa (24/9/2024) dikutip Antara.
Nico Afinta dilantik menggantikan posisi Andi Budhi Revianto yang telah menjabat sebagai Sekjend Kementerian Hukum dan HAM sejak tahun 2021 lalu. Setelah menyelesaikan jabatannya, Andi Budhi Revianto dilantik Staf Ahli Bidang Sosial Kementerian Hukum dan HAM.
Profil Irjen Pol Nico Afinta
Irjen Pol Nico Afinta lahir pada 30 April 1971 di Surabaya, Jawa Timur. Ia memiliki istri bernama Juliana Taruli Sitompul yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan. Nico dan Juliana telah dikaruniai tiga orang anak.
Pati bintang dua Polri ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akpol) angkatan 1992. Ia berasal dari satuan reserse. Setelah menyelesaikan pendidikan Akpol, Nico melanjutkan pendidikan sarjana ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), lulus pada tahun 2001.
Pada tahun 2006, ia menyelesaikan pendidikan Sespim Polri. Berikutnya, Nico melanjutkan pendidikan magister di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Kota Bandung, lulus tahun 2010. Ia menuntaskan pendidikan tertinggi jenjang doktor di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Kota Bandung, lulus tahun 2016.
Selain itu pada tahun 2016, Nico Afinta juga pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sespimti Sespim Lemdiklat Polri).
Selama berkarier sebagai anggota Polri, Nico Afinta pernah menduduki sederet jabatan fungsional. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 1 Mei 2020 – 16 November 2020. Selanjutnya ia kembali ke tanah kelahirannya, dengan menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim) pada 16 November 2020 – 10 Oktober 2022.
Usai peristiwa Kanjuruhan, jabatannya sebagai Kapolda Jatim dicopot, Nico dimutasi sebagai Sahli Sosbud Kapolri pada 10 Oktober 2022 – 16 April 2023. Ia lalu dipercaya menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri pada 16 April 2023 – 24 September 2024.
Pada 24 September 2024, ia dilantik sebagai Sekjend Kementerian Hukum dan HAM. Nico Afinta akan melaksanakan tugas pokok Kementerian Hukum dan HAM yaitu, menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra
