Menuju konten utama

Menperin Sebut Produsen Lokal Tak Bisa Buat Gula Rafinasi yang Baik

Pabrik gula dalam negeri dianggap belum mampu memproduksi gula rafinasi yang diperlukan industri makanan-minuman.

Menperin Sebut Produsen Lokal Tak Bisa Buat Gula Rafinasi yang Baik
Pekerja memperlihatkan produksi gula di PTPN XI Pabrik Gula (PG) Panji, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (23/8). ANTARA FOTO/Seno

tirto.id - Impor gula rafinasi saat ini dinilai belum dapat digantikan oleh produksi dalam negeri. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang beralasan pabrik dalam negeri masih belum mampu memproduksi gula sebaik standar dan kualitas gula rafinasi yang diperlukan oleh industri makanan-minuman Indonesia.

“Kita perlu ingat kebutuhan industri itu bahwa bahan baku gulanya sangat spesifik. Kami tahu kualitas kadarnya tinggi mungkin hampir semua pabrik gula yang melayani masyarakat tidak bisa produksi dengan kualitas seperti itu,” ucap Agus dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (9/2/2021).

Menurut Agus juga, "harga harus tetap bersaing sehingga produk mamin industri kita juga bisa bersaing.”

Meski dirinya menilai impor rafinasi masih terus dijalankan, Agus mengatakan Kemenperin telah menerbitkan aturan baru untuk melindungi industri gula konsumsi melalui Permenperin No. 3 Tahun 2021. Melalui Permenperin itu, industri gula rafinasi tidak boleh melayani kebutuhan gula konsumsi sehingga ada pembatasan yang jelas.

“Kami melakukan demarkasi antara industri gula rafinasi dan pabrik gula. Industri gula rafinasi dalam Permenperin ini hanya boleh melayani industri yang membutuhkan gula rafinasi untuk industri. Di luar itu boleh melayani masyarakat,” ucap Agus.

Agus menjelaskan pada 2021 ini, Kemenperin memperkirakan izin impor gula rafinasi akan mencapai tiga juta ton. Angka itu masih di bawah total kapasitas pabrik gula rafinasi yang mencapai lima juta ton.

Total kebutuhan itu merupakan akumulasi dari 11 pabrik gula rafinasi. Ia meminta agar tiap pabrik membenahi teknologinya agar dapat memproduksi gula lebih efisien lagi. Disamping itu, ia juga meminta industri makanan dan minuman meningkatkan teknologinya agar dapat menggunakan pasokan gula yang ada dengan lebih efisien lagi.

Baca juga artikel terkait IMPOR GULA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto