tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi mendorong peningkatan kerja sama perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Aljazair, khususnya di sektor pertambangan.
Hal itu disampaikan Menlu Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Pertambangan Aljazair Abdessalem Bouchouareb di sela-sela kegiatan Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) di Balai Sidang Jakarta (JCC), pada Selasa (2/8/2016).
Menurut Retno, upaya peningkatan perlindungan TKI di Aljazair sangat penting karena jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sektor konstruksi dan pertambangan di negara Afrika Utara hampir mencapai setengah dari jumlah WNI yang tinggal di sana.
Berdasarkan data Kedutaan Besar RI di Alger, terdapat 242 WNI yang tinggal di Aljazair, dari jumlah tersebut 123 orang bekerja di sektor konstruksi, 22 orang di perminyakan dan dua pelajar.
Selain itu, kerja sama perlindungan juga perlu diarahkan pada badan hukum Indonesia mengingat nilai investasi Indonesia di Aljazair mencapai 6,25 miliar dolar AS yang sebagian besar ditanamkan di sektor pertambangan.
Menlu Retno juga menyampaikan pentingnya mengaktifkan kembali mekanisme Sidang Komisi Bersama Indonesia-Aljazair yang telah disepakati pada 2000 lalu, melalui pertukaran Nota mengenai Penyelenggaraan Komisi Bersama Pada Tingkat Menteri.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto