Menuju konten utama

Menko Perekonomian Airlangga Janjikan Insentif untuk Pedalang

Pemerintah berencana memberikan insentif untuk produksi berbagai produk terkait seni wayang oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Menko Perekonomian Airlangga Janjikan Insentif untuk Pedalang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Senin (3/5/2021). ANTARA/Tangkapan lyar Youtube Sekretariat Presiden/pri.

tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan memberikan insentif kepada seniman, khususnya pedalang. Pemerintah berencana memberikan insentif untuk produksi berbagai produk terkait seni wayang oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Hal itu disampaikan Airlangga saat menemui Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/2/2022). Airlangga mendengarkan keluhan dari para dalang soal berkurangnya jumlah penanggap dan penonton wayang.

“Jika protokol kesehatan bisa dijaga, Pemerintah akan terus dorong seni pertunjukkan ini berjalan terutama jika situasi PPKM sampai dengan level 2,” kata Airlangga melalui keterangan tertulisnya, Minggu (20/2/2022).

Pada kesempatan tersebut, para dalang juga berharap kebijakan pemerintah berpihak kepada upaya memajukan seni budaya, khususnya wayang. Mereka beralasan pertunjukan seni wayang melibatkan banyak tenaga kerja, termasuk pekerja industri gamelan dan industri wisata.

Persatuan Dalang Indonesia diwakili oleh Kukuh Setyo Budi, Anom Surono, Purnawan, Ries Handono, Didiek Otoyo, Sami Rahayu, Wiwik, Kasranto, dan Philip.

Selain menjanjikan insentif, Airlangga bakal mendorong pengembangan seni pertunjukkan wayang ke Kemendikbudristek. Ia mengatakan pelestarian wayang perlu diperkuat dengan pendidikan terkait pembelajaran tari-tarian, gamelan, dan bahasa.

"Penguatan tersebut diperlukan karena seni wayang merupakan bagian dari kebudayaan yang harus terus didorong dan dipertahankan," kata dia.

Airlangga mengatakan seni pertunjukan wayang dapat digelar secara hibrid. Publikasi juga perlu diperkuat untuk mencari penonton baru, terutama golongan anak muda.

“Dalam pertunjukkan wayang dibutuhkan kombinasi bahasa agar dapat populer di kalangan milenial. Selain menggunakan bahasa Jawa, juga dapat menggunakan bahasa Indonesia, agar membuat pertunjukan wayang menjadi lebih menarik,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait WAYANG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan