tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini budi daya perikanan Indonesia masih terbelit oleh banyaknya masalah perizinan. Menurutnya, persoalan perizinan itu menyebabkan budi daya perikanan Indonesia cenderung lambat dan mungkin stagnan.
Luhut menyebutkan dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara pada Senin (27/5/2019), Presiden Joko Widodo telah menginstrusikan agar segera dilakukan percepatan untuk mendorong industri ini.
“Tadi presiden minta budi daya perikanan segera didorong. Ada masalah izin-izin. Sekarang kami mau percepat saja,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di Aula Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Senin (27/5) usai acara bertajuk “Buka Bersama Kemenko Maritim”.
Dalam penjelasannya, Luhut juga memastikan bahwa sektor perikanan juga tidak akan luput di saat pemerintah juga tengah membidik peluang perang dagang Amerika Serikat-Cina.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan segera menyiapkan strategi pengembangannya tersendiri di samping rencana untuk menggaet limpahan industri elektronik yang sebagian besar akan jatuh ke ASEAN.
Luhut juga membuka kemungkinan bahwa investor asing dapat dilibatkan dalam urusan ini.
Salah satu bentuk sektor unggulan perikanan Indonesia yang diincar, menurut Luhut, bisa berupa ekspor ikan segar. Misalnya, ekspor ikan tuna yang, katanya, cukup laku di pasar perikanan internasional.
“Perikanan sendiri kita akan bikin sendiri aja dikembangin. Kalau kurang kita ajak investor asing sama-sama. Ikan kan bisa kita ekspor langsung fresh kayak tuna,” ucap Luhut.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri