tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa varian cacar monyet (clade) pada pasien pertama yang terkonfirmasi clade di Indonesia adalah varian Afrika Barat.
“Yang ada di Indonesia adalah varian yang dari Afrika Barat, kemarin (kasus pertama cacar monyet di Indonesia). Dan ini bisa dilihat dengan [pemeriksaan] genome sequencing biasa,” kata Budi dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), yang disiarkan langsung via kanal YouTube Komisi IX DPR RI Channel, Selasa (30/8/2022).
Dia menerangkan, clade memiliki dua strain atau varian, yaitu varian Afrika Barat dan varian Afrika Tengah. Budi menyebut bahwa varian Afrika Tengah lebih mematikan, sedangkan varian Afrika Barat itu kurang mematikan.
Sementara itu, dia mengatakan pemerintah telah banyak menerima masukan dari hasil surveilans mereka mengenai clade. Dia juga menyebut bahwa clade dapat dites lewat pemeriksaan tes usap (swab) polymerase chain reaction (PCR) atau reaksi polimerase berantai biasa dengan reagen khusus.
Kemudian, Kemenkes mencatat hingga Senin, 29 Agustus 2022, terdapat satu kasus konfirmasi clade, nol probable, tiga suspek, dan 38 discarded di Indonesia.
Satu kasus konfirmasi clade dan dua suspek ditemukan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, serta 1 suspek di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Data ini diperlihatkan saat Budi memberikan keterangan dalam RDP hari ini dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022).
“Dari sekitar 42 [kasus], 38 itu sudah kita confirm bukan monkeypox (cacar monyet). Tapi cacar biasa ya. Satu yang kita confirm monkeypox dan tiga sedang masih dalam proses pengecekan,” ujar Budi.
Dia pun baru mendapatkan informasi bahwa pasien pertama yang terkonfirmasi clade di Indonesia saat ini sudah sembuh. Lalu, terkait bagaimana strategi penanggulangan clade, Budi mengatakan strateginya sama dengan penanganan COVID-19.
“Dan saya baru terinformasi bahwa pasien yang sekarang ini (pasien pertama terkonfirmasi clade di Indonesia) sudah sembuh, pasien tersebut sudah sembuh,” ucap Budi.
Dia juga menyebut pemerintah sudah memiliki lebih dari 1.000 lab PCR di seluruh Indonesia dan telah mendistribusikan reagen-reagennya ke kota-kota besar yang berpotensi terkena clade.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa Indonesia telah memesan 2 ribu dosis vaksin dari Bavarian Nordic dan dibantu dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Denmark.
“Kita sudah memesan vaksinnya 2 ribu dosis dari Bavarian Nordic, dibantu dengan KBRI Denmark. Karena ini ada vaksin monkeypox di sana,” ujar dia.
Budi menambahkan, bagi orang Indonesia yang lahir sebelum tahun 1980 dan sudah pernah divaksinasi cacar (smallpox), sebenarnya mereka memiliki perlidungan atau antibodi terhadap virus clade. Karena virusnya mirip dengan smallpox.
“Sehingga dengan demikian, kita relatif terlindungi dari monkeypox ini. Dan rumah sakit-rumah sakit rujukan sudah kita persiapkan untuk bisa menangani masalah monkeypox ini,” kata dia.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri