tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Khawatir mobilitas masyarakat saat Lebaran 2021 ini tak bisa ditahan dan mengakibatkan lonjakan kasus COVID-19 yang dapat membahayakan kelompok lansia.
"Kita tidak tahu di Lebaran ini apakah kita bisa 100 persen bisa menahan mobilitas, tapi saya kira tetap ada yang bocor," kata Menkes saat acara webinar, Minggu (18/4/2021).
Budi khawatir masih adanya mobilitas, khususnya pemudik akan meningkatkan kasus COVID-19 terutama di kelompok lansia yang memiliki risiko tinggi. Oleh sebab itu akselerasi vaksinasi pada lansia saat ini terus didorong, paling tidak ada ada peningkatan signifikan sebelum Lebaran.
Sebab memang vaksinasi pada kelompok lansia yang kini menjadi prioritas itu capaiannya masih minim. "Lansia ini kelompok berisiko tinggi setelah tenaga kesehatan tapi menjangkaunya relatif tidak mudah sehingga banyak sekali kategori lansia yang belum berhasil kita suntik [vaksin]".
Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan apabila vaksinasi lansia angkanya masih terus rendah akan berbahaya. Sebab potensi angka kesakitan akan meningkat.
“Ini yang berbahaya. Artinya angka kesakitan dan kematian bisa terus meningkat," ujar Dicky kepada Tirto, Rabu (7/4/2021).
Peningkatan angka kesakitan dan kematian ini terjadi sebab data menunjukkan kelompok usia di atas 60 tahun berkontribusi besar terhadap total angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Jumlahnya 50 persen.
Apabila vaksinasi lansia masih jauh dari target, maka tujuan vaksinasi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta visi besar menciptakan kekebalan komunal, sulit tercapai kata Dicky.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri