Menuju konten utama

Menhub: Kelanjutan Proyek MRT Berkat Keuletan Pemprov Jakarta

Menurut Budi Karya, pembangunan transportasi massal di Jakarta mesti diteruskan sebagai contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. 

Menhub: Kelanjutan Proyek MRT Berkat Keuletan Pemprov Jakarta
Konferensi pers Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Persero) and Sojitz Corporation, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut bahwa kesuksesan kelanjutan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 2A, yakni Stasiun Bundaran HI-Harmoni, yang dilanjut hingga Jakarta Kota secara khusus berkat Pemprov Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi Hartono.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Persero) and Sojitz Corporation, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

"Keuletan daripada Pemda DKJ di bawah Pj Gubernur untuk melaluinya dengan konsisten," ujar Budi Karya.

Di samping itu, tambahnya, konsistensi hubungan baik antara Indonesia dan Jepang juga menjadi faktor penentu kelanjutan proyek MRT hingga Jakarta Kota.

Menurut Budi Karya, proses pembangunan transportasi massal di Jakarta penting diteruskan sebagai contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk membangun sistem integrasi moda transportasi umum.

"Berulang kali saya sampaikan, bahwa Jakarta adalah pattern, contoh, untuk kota-kota yang lain, dan angkutan massal adalah satu hal yang penting bagi setiap kota di Indonesia," ungkapnya.

Dalam acara tersebut, dipastikan juga bahwa pembangunan proyek MRT Cikarang-Balaraja akan dilakukan mulai Agustus 2024.

Sementara perkembangan pembangunan fase 2A dari Bundaran HI-Jakarta Kota rata-rata baru terealisasi 33,36 persen per 25 Maret 2024.

Dari fase tersebut, Stasiun Thamrin-Monas rampung sekitar 74 persen, Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar 28 persen. Lalu, Stasiun Glodok-Jakarta Kota dengan realisasi 50 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Karya mengimbau penggunaan transportasi umum di Jakarta perlu terus ditingkatkan lantaran penggunaannya masih belun tinggi oleh masyarakat.

Ditambah, DKJ memiliki fasilitas transportasi umum yang lengkap seperi MRT, BRT, LRT, dan KRL sehingga dengan memaksimalkan lebih lanjut bakal menekan macet dan polusi.

"Gunakan angkutan massal supaya tidak macet dan tidak polusi," ucap Budi Karya.

Baca juga artikel terkait MRT atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi