Menuju konten utama

Menhan Sebut Ada Kelompok Terafiliasi ISIS Serukan Jihad di Papua

Menurut Ryamizard, ada tiga kelompok yang terlibat dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat. 

Menhan Sebut Ada Kelompok Terafiliasi ISIS Serukan Jihad di Papua
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) bersama sejumlah staf Kemenhan mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd.

tirto.id - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyebut ada kelompok yang berafiliasi dengan Negara Irak dan Suriah atau ISIS yang menyerukan jihad di Papua. Namun ia enggan membeberkan kelompok mana yang berafiliasi dengan ISIS tersebut.

"Terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS, telah menyerukan jihad di tanah Papua," kata Ryamizard saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR-RI terkait kondisi terkini Papua di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Menurut Ryamizard, ada tiga kelompok yang terlibat dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Ketiga kelompok ini, menurut dia, membentuk West Papua Army untuk mendukung kemerdekaan Papua.

"Kami tidak mengenal KKB [kelompok kriminal bersenjata], yang ada ialah kelompok pemberontak bersenjata yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Ada tiga kelompok yaitu kelompok pemberontak bersenjata, kelompok politik, dan kelompok klandestin," ujarnya.

Ryamizard menuturkan kelompok-kelompok itu yang tengah mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu yang jadi alasan mengapa TNI ditugaskan di sana.

"Bila sudah masuk dalam ranah keselamatan bangsa, itu akan menggangu keamanan negara. Sehingga sudah jadi tugas TNI sebagai alat keamanan negara," kata dia.

Bahkan pada kesempatan itu, Ryamizard mengutip perkataan Megawati Soekarnoputri terkait Papua, saat politisi PDI-P itu menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.

Kalimat yang dikutip Ryamizard berbunyi begini: seribu kali pejabat gubernur di Papua diganti, Papua tetap di sana. Seribu kali pejabat daerah dan bupati Papua diganti Papua tetap di sana. Tetapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka.

"Masih segar ingatan saya, pernyataan Bu Mega pada tahun 2004 silam. Saat ia berkunjung ke Papua," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Hukum
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan