tirto.id - Perhelatan MotoGP sukses digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18-20 Maret 2022. Gelaran event internasional ini diyakini akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, baik secara lokal maupun nasional di kuartal I-2022 ini.
"Dampaknya akan dapat meningkatkan PDB triwulan 1-2022 NTB dan Indonesia," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, saat dihubungi Tirto, Senin (21/3/2022).
Iskandar mengatakan, hingga kini pemerintah masih mengkaji dan menghitung secara luas dampak dari ekonomi usai gelaran MotoGP kemarin. Apalagi kegiatan ini juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Dampaknya memang harus dikaji dulu dan saat ini kami belum menghitungnya secara rinci," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI)-NTB, Ni Ketut Wolini mengakui, gelaran event MotoGP di Mandalika, memberikan dampak signifikan terhadap hotel dan restoran di NTB.
"Kalau kita bicara okupansi hotel dengan adanya MotoGP ini 95 persen," kata dia kepada Tirto.
Untuk sisanya 5 persen tersebut tersebar di dua wilayah, yakni Sembalun dan Tiga Gili. Tingkat okupansi di dua wilayah itu terbilang minim, akibat jarak ke lokasi yang cukup jauh. "Di situ bukan kosong sama sekali ada. Cuma tidak banyak ada kamar-kamar terisi," imbuhnya.
Dia menambahkan, selama ini PHRI-NTB terus melakukan upaya promosi kepada wisatawan agar mereka mau datang. Promosi tidak hanya dilakukan pada saat MotoGP, namun sudah dilakukan jauh sebelum itu.
"Sehingga wisatawan seperti sekarang banyak yang datang itu salah satu dari hasil promosi juga," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky