Menuju konten utama

Mengenal Post Weaning Depression, Depresi Usai Menyapih Anak

Post Weaning Depression adalah depresi yang dialami para ibu menyusui saat sedang atau setelah melakukan penyapihan anak.

Mengenal Post Weaning Depression, Depresi Usai Menyapih Anak
Ilustrasi Ibu menyusui anak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menyusui bayi adalah momen paling mengesankan bagi banyak ibu. Menyusui memberikan ikatan yang kuat antara ibu dan anak sekaligus memberikan efek kehangatan, bahagia, kasih sayang dan kenyamanan.

Tidak heran, setelah menyapih anak, banyak ibu merasa emosinya tidak stabil, dan sedih. Karena menyapih membuat seorang ibu mengalami tekanan psikologis dan fluktuasi hormon.

Seperti diungkapkan oleh Gail Saltz, seorang professor di rumah sakit Presbyterian New York, Weill Cornell Medical College, hormon oksitosin yang naik selama menyusui berkurang setalah seorang ibu menyapih anaknya.

"Ini merupakan ikatan, seorang perempuan mungkin bisa kehilangan perasaan nyaman yang dipicu hormon oksitosin dan mengalami rasa kehilangan dan kesedihan lebih intens," kata Saltz, seperti dilansir laman Parents.

Perasaan sedih dan emosi yang tidak stabil setelah menyapih anak tersebut disebut dengan istilah Post Weaning Depression. Namun, kebanyakan ibu tidak membicarakan masalah ini dan cenderung diam sehingga gejala depresi seusai menyapih anak ini kerap sulit terdeteksi.

Apa Itu Post Weaning Depression?

Secara definisi, Post Weaning Depression adalah depresi setelah penyapihan. Depresi ini dikaitkan dengan waktu berakhirnya menyusui.

Belum banyak penelitian yang mencermati Post Weaning Depression. Namun, menurut sejumlah konsultan laktasi, sebenarnya banyak ibu yang mengalami jenis depresi ini.

Menurut Dr. Saltz, penyebab utama Post Weaning Depression adalah perubahan hormon. Selama menyusui, hormon oksitosin yang memberikan perasaan bahagia cenderung meningkat pada tubuh ibu. Sedangkan saat proses penyapihan dilakukan oleh ibu, hormon ini akan menurun.

Akibatnya, ibu yang sedang menjalankan proses penyapihan anak, akan merasa kehilangan dan kesedihan lebih intens. Selain oksitosin, hormon prolaktin yang memberikan rasa tenang juga mengalami penurunan sehingga ibu mudah mengalami kecemasan.

Sementara itu, hormon estrogen yang umumnya tetap rendah selama ibu menyusui kembali pada tingkat pra-kehamilan setelah proses penyapihan. Pergeseran kadar estrogen tersebut membuat suasana hati ibu mudah tertekan sehingga gampang tersinggung.

Infografik SC Depresi Usai Menyapih

Infografik SC Depresi Usai Menyapih. tirto.id/Fuad

Gejala Post Weaning Depression

Sebagian ibu yang mengalami Post Weaning Depression lebih mudah mengalami perasaan sedih dan cemas. Seringkali gejala yang dirasakan mirip dengan PMS namun lebih ekstrem. Selain itu, juga ada sejumlah gejala lain yang mengindikasikan ibu mengalami Post Weaning Depression.

Dikutip dari laman Very Well Family, berikut sejumlah gejala Post Weaning Depression:

  • Merasa gelisah
  • Tertekan atau Depresi
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Merasa sangat lemah dan sensitif
  • Merasa sedih
  • Perasaan bersalah
  • Mudah marah
  • Kurangnya minat dalam aktivitas yang biasa disukai
  • Putus asa
  • Suasana hati mudah berubah

Tips Mengatasi Post Weaning Depression

Untuk mengurangi risiko atau mengatasi gejala Post Weaning Depression, para ibu yang menyapih anaknya bisa melakukan sejumlah langkah untuk menenangkan nuansa batinnya. Seperti dikutip dari laman Parenting Firstcry, berikut sejumlah tips mengatasi Post Weaning Depression.

1. Menyadari kondisi dan menerimanya

Setelah menyadari bahwa emosi tidak stabil terjadi karena proses menyapih, ibu sebaiknya terima kondisi yang dialami dan mencoba mencari solusi. Menerima kenyataan bisa mempermudah ibu melawati proses penyapihan.

2. Jangan memendamnya sendiri

Salah satu hal paling dominan yang dialami seseorang yang mengalami depresi adalah memendam perasaanya sendiri. Saat mengalami gejala Post Weaning Depression, ibu sebaiknya membicarakan hal ini dengan pasangan, saudara, keluarga atau teman yang bisa dipercaya.

3. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri

Mungkin ada perasaan membenci diri sendiri dan merasa tidak berharga. Yakinkan bahwa diri ibu adalah pribadi yang kuat dan berharga.

4. Berolahraga

Selain bagus untuk kesehatan, berolahraga juga baik untuk ketenangan pikiran ibu saat menjalani proses penyapihan anak.

5. Konsumsi makanan sehat

Makanan dapat memengaruhi perasaan. Untuk mencegah Post Weaning Depression, ibu sebaiknya mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang. Konsumsi sayuran hijau, buah, dan minum air putih yang cukup sangat disarankan.

6. Berpikir positif

Untuk mencegah Post Weaning Depression, Ibu perlu membebaskan pikiran dari beban agar tidak mudah merasa tertekan, dan selalu berfikir positif dalam menanggapi masalah.

7. Lakukan pengobatan dan konsultasi dengan dokter

Hormon tertentu berperan besar dalam kemunculan depresi. Oleh karena itu, para ibu bisa minum obat tertentu yang menormalkan fluktuasi hormon untuk mengatasi Post Weaning Depression.

Obat-obatan tertentu dapat membantu menormalkan hormon di tubuh. Namun, minum obat hanya dengan resep dokter. Berkonsultasi dengan dokter juga bisa dilakukan untuk mencari solusi.

Baca juga artikel terkait IBU MENYUSUI atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Addi M Idhom