Menuju konten utama

Mengenal Jamur Cordyceps dalam Ilmu Biologi & Jenis Utamanya

Mengenal jamur Cordyceps dari sisi ilmiah atau dalam ilmu biologi beserta jenisnya.

Mengenal Jamur Cordyceps dalam Ilmu Biologi & Jenis Utamanya
Jamur Cordyceps. foto/Istockphoto

tirto.id - Jamur Cordyceps viral gara-gara disebut berbahaya dalam serial The Last of Us. Faktanya, jenis jamur ini justru punya banyak manfaat bagi kesehatan manusia kendati tentu saja ada pula efek sampingnya. Mari mengenal jamur Cordyceps dari sisi ilmiah atau dalam ilmu biologi.

Ilmu biologi atau ilmu hayat adalah pengetahuan tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Sementara itu, ilmu biologi modern membahas keilmuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin

Dikutip dari "Life Science, Weber State Museum of Natural Science"(2013) dalam Webersci.org, subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala dan jenis organisme yang dipelajari dengan beberapa metode tertentu.

Istilah Ilmiah Jamur Cordyceps dan Jenis Utamanya

Untuk diketahui, Cordyceps adalah genus jamur parasite yang tumbuh pada larva serangga. Jamur ini banyak tumbuh di dataran tinggi Cina. Di Indonesia, jamur Cordyceps tumbuh dari hasil budidaya.

Jamur Cordyceps terdiri dari tiga bagian yakni miselium, tubuh, dan spora. Miselium bertugas sebagai penyerap nutrisi tanah. Sementara itu, tubuh merupakan bagian yang tumbuh di bagian atas tanah. Yang terakhir adalah spora, yang bertugas memunculkan jamur Cordyceps lain.

Terdapat lebih dari 700 spesies Cordyceps. Dalam dunia kesehatan, ada dua spesies utama. Keduanya mengandung senyawa bioaktif adenosine dan cordycepin. Inilah yang memberikan manfaat kesehatan.

Pertama adalah Ophiocordyceps sinensis (O. sinensis) atau yang sebelumnya disebut Cordyceps sinensis (C. sinensis). Pergantian nama tersebut terjadi pada tahun 2007. Anda mungkin masih mendengar orang menyebutnya sebagai C. sinensis, nama lainnya adalah "Viagra Himalaya", "yartsa gunbu", dan "DongChongXiaCa".

Yang kedua adalah Cordyceps militaris (C. militaris). Bentuk ini lebih mudah dibudidayakan di laboratorium daripada O. sinensis. Jenis ini dianggap sebagai makanan fungsional. Para peneliti percaya memiliki potensi sebagai obat karena mengandung jumlah cordycepin yang lebih tinggi daripada C. sinensis.

Manfaat dan Efek Samping Jamur Cordyceps

Ada kekhawatiran bahwa jamur di alam liar telah dieksploitasi secara berlebihan dalam beberapa tahun terakhir. Itu sebabnya banyak produsen menggunakan bentuk C. militaris yang ditanam di laboratorium untuk sebagian besar produk suplemen.

Mengutip situs Healthline, jamur Cordyceps memiliki sejumlah manfaat seperti meningkatkan kinerja latihan fisik, sebagai anti-aging, sebagai Anti-tumor yang potensial, dapat membantu mengelola penyakit diabetes tipe 2, baik bagi kesehatan jantung, hingga dapat membantu melawan peradangan.

Namun demikian, meski memiliki banyak manfaat, Cordyceps dapat menyebabkan sejumlah bahaya bagi kesehatan.

Jamur Codyceps memiliki manfaat kesehatan, bahkan jenis jamur ini sudah digunakan untuk pengobatan sejak dulu kala.

Namun, bukan berarti jamur Codyceps selalu aman digunakan. Ada risiko jika penggunaan jamur ini dilakukan tanpa pengetahuan yang tepat. Jamur Codyceps juga berpotensi menimbulkan reaksi jika berinteraksi dengan obat-obat lain atau penyakit-penyakit tertentu.

Situs Forij dan Verywellhealth menyebutkan beberapa efek samping yang dapat dialami setelah mengonsumsi jamur Cordyceps:

  • Terjadi perlambatan pembekuan darah
  • Meningkatkan pendarahan pasca operasi
  • Meningkatnya gejala autoimun
  • Reaksi alergi
  • Mulut kering
  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya