tirto.id - Menurut daya pengaliran listrik, isolator adalah salah satu jenis konduktor yang tidak mampu menghantarkan listrik. Adapun bahan dan sifatnya saling berkaitan untuk menciptakan hambatan arus tersebut.
Isolator dalam kehidupan sehari-hari dipakai sebagai lawan sifat konduktor. Tepatnya menghentikan lajur listrik yang mengalir di rangkaian konduktor tertentu, sebut karet pada kabel listrik yang sering kita pakai.
Lebih dari itu isolator adalah benda yang tidak berperan dalam proses penghantaran panas. Lantaran sulit mengalirkan panas (disebut kalor), beberapa bahannya kerap dipakai untuk menahan tingginya suhu agar tak tersentuh manusia.
Apakah yang Dimaksud dengan Isolator?
Mengutip Jamaaluddin dalam Buku Ajar Mata Kuliah Bahan-Bahan Listrik: Konduktor-Isolator dan Semi Konduktor (2019, hlm. 50), isolator adalah bahan yang tidak dapat maupun sulit untuk mengalirkan listrik.
Jenis konduktor tersebut dikenal pula sebagai penghambat aliran listrik, memisahkan aliran listrik dari satu konduktor ke konduktor lain.
Dengan begitu, isolator listrik adalah benda ataupun materi tertentu yang dapat menghambat aliran listrik. Adapun penetapannya sebagai salah satu konduktor disebabkan oleh bahan yang masih memuat sejumlah kecil elektrik.
Berbicara tentang pengaliran kalor atau energi panas, isolator dikenal sebagai materi yang sulit menghantarkannya. Keterangan tersebut dikutip dari Modul Ajar IPA Kelas VII Semester Ganjil (2022) yang ditulis Irenie Febristika Ningtias.
Fungsi dan Bahan Isolator
Fungsi isolator dalam daya penghantaran listrik terdiri dari beberapa macam. Tujuan utama penggunaannya memisahkan aliran listrik yang menyusuri konduktor agar tidak terkontaminasi dengan konduktor lain.
Adapun fungsi sebagai penghambat juga dipraktekkan untuk mencegah arus listrik di konduktor agar tak keluar dari tempatnya mengalir. Kemudian, dipakai pula untuk menghindari hubungan pendek arus, sengatan, hingga potensi kebakaran.
Kebakaran tersebut dapat terjadi lantaran satu konduktor dan konduktor lain yang mengalirkan listrik bersentuhan. Isolator pun hadir untuk memisahkan keduanya, mencegah adanya konslet serta percikan api akibat sentuhannya.
Kemudian, bahan isolator adalah semua materi yang bisa dimanfaatkan untuk beberapa fungsi di atas. Ketentuan tersebut masih berlaku bagi isolator kalor yang sulit melakukan perpindahan kalor dari konduktor bersuhu tertentu.
Bahan isolator tersebut terdiri dari dua macam, di antaranya alami dan sintetis. Isolator alami dapat ditemukan melalui bahan hasil olahan kayu, sementara sintetis bisa dilihat dari penggunaan plastik dan karet.
Adapun contoh bahan isolator listrik dan kalor dapat Anda baca selengkapnya dalam akhir artikel ini.
Sifat Bahan Isolator
Keterangan mengenai sifat bahan isolator berbanding terbalik dengan konduktor. Tepatnya isolator merupakan bahan yang bersifat tidak bisa menghantarkan listrik dan diklaim sebagai penghambat alirannya.
Isolator sendiri mempunyai hambatan jenis yang cukup besar sehingga bisa memperoleh sifat tersebut. Selain itu, bahannya memiliki pula elektron yang terikat oleh gaya inti sehingga listrik mengalami kesulitan perpindahan.
Berikut ini daftar sifat bahan isolator.
- Mempunyai ketahanan terhadap listrik yang besar maupun panas;
- Bisa menghambat atau menyekat aliran listrik ataupun panas;
- Mampu menampung energi listrik yang tinggi.
Contoh Bahan Isolator
Contoh benda bersifat isolator adalah kayu pada gagang penggorengan. Anda dapat memegang bahan tersebut sehingga suhu panas yang ada di penggorengan tidak langsung bersentuhan dengan tangan.
Barang lain dalam kehidupan sehari-hari dapat dipantau dari kabel listrik. Tepatnya mengandung karet untuk mencegah aliran listrik di dalam konduktornya yang berbahan logam.
Selengkapnya, beberapa benda yang termasuk isolator adalah:
- Kayu
- Plastik
- Karet
- Keramik
- Kain
- Kaca
- Kertas
- Udara
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno