Menuju konten utama

Mengenal AISAS, Strategi Penting dalam Pemasaran Digital

AISAS adalah model perilaku konsumen yang membantu perusahaan untuk menyusun strategi pemasaran digital. Cari tahu apa itu AISAS dan contohnya di sini.

Mengenal AISAS, Strategi Penting dalam Pemasaran Digital
Ilustrasi belanja online. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - AISAS adalah metode pendekatan yang sangat penting dalam strategi pemasaran modern, terutama di era digital yang serba cepat dan kompetitif. Lalu, apa itu teori AISAS marketing yang banyak diterapkan oleh pelaku bisnis?

Perilaku konsumen merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam dunia usaha. Di zaman dulu, komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis hanya berjalan satu arah, yaitu dari perusahaan ke konsumen. Konsumen memiliki akses yang cukup terbatas terkait produk maupun latar belakang perusahaan selaku produsennya.

Sejak tahun 2000-an, internet berkembang luas dan konsumen pun lebih mudah mendapatkan berbagai informasi. Mereka aktif mencari info suatu produk sebelum memutuskan membeli atau membagikan review produk tertentu melalui media sosial.

Perilaku konsumen ini kemudian jadi perhatian khusus bagi para perusahaan atau pelaku bisnis. Dari sinilah muncul teori AISAS yang bisa dijadikan pedoman untuk membantu perusahaan meningkatkan efektivitas pemasaran dan memperluas jangkauan audiens secara signifikan.

Pengertian AISAS

Ilustrasi E-Commerce

Ilustrasi E-commerce. Getty Images/iStockphoto

AISAS model diperkenalkan pada tahun 2004 oleh Dentsu.Inc yang merupakan salah satu perusahaan iklan terbesar di Jepang. AISAS sendiri merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action, Share.

AISAS adalah model perilaku konsumen, mulai dari sebelum hingga setelah membeli suatu produk, dengan menekankan peran teknologi yang memengaruhi keputusan konsumen. Dalam dunia usaha, AISAS dapat membantu pelaku bisnis memahami perilaku konsumen sekaligus membantu mereka dalam hal pemasaran dan promosi produk.

AISAS terdiri dari lima tahapan yang menggambarkan perilaku konsumen di era digital, yaitu:

1. Attention (Perhatian)

Attention adalah tahapan ketika konsumen mulai aware atau menyadari keberadaan suatu produk, baik yang diiklankan melalui media sosial atau iklan web. Di tahap ini, produk harus bisa mencuri perhatian konsumen.

2. Interest (Ketertarikan/Minat)

Setelah melihat iklan produk, konsumen mulai tertarik dengan produk tersebut karena dianggap sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka.

3. Search (Pencarian)

Karena tertarik dengan produk yang baru dilihat, konsumen akhirnya mulai aktif mencari informasi lebih lanjut. Konsumen akan menjelajahi berbagai media sosial atau website untuk mencari detail produk, spesifikasinya, bagaimana kualitasnya, termasuk ulasan dari pengguna lain.

4. Action (Aksi/Tindakan)

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, konsumen dapat memutuskan untuk memakai produk tersebut dan melakukan tindakan, misalnya membeli secara langsung, belanja online, atau mendaftar jika produk tersebut berupa sebuah layanan.

5. Share (Berbagi)

Setelah membeli dan menggunakan produk, konsumen sering berbagi pengalaman mereka dan meninggalkan ulasan atau testimoni, baik di internet maupun merekomendasikannya secara langsung ke orang lain. Semakin banyak ulasan positif, maka akan semakin menguntungkan bagi pihak produsen.

Contoh AISAS dalam Dunia Nyata

Ilustrasi belanja online

Ilustrasi belanja online. SHUTTERSTOCK

Contoh AISAS banyak terjadi dalam dunia nyata dan sudah dimanfaatkan oleh banyak pelaku bisnis. Attention pun dianggapmenjadi tahapan paling penting karena menjadi pintu masuk bagi konsumen untuk mengenal suatu produk.

Itulah kenapa banyak brand atau perusahaan yang berusaha memikat konsumen dengan memanfaatkan popularitas influencer, artis, atau sesuatu yang viral untuk menarik perhatian konsumen.

Dalam jurnal Analisis Model AISAS terhadap “BTS Effect” sebagai Brand Ambassador dan Influencer, sebuah penelitian dilakukan untuk menyoroti pemasaran produk BT21 dengan memanfaatkan popularitas BTS sebagai grup KPop ternama.

Strategi ini pun terbukti berhasil karena banyak yang berminat dan membeli produk tersebut. Jika dijabarkan dalam AISAS model, maka perilaku konsumen dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Attention: konsumen mengenali produk BT21 dari internet, termasuk akun media sosial BTS.
  2. Interest: konsumen langsung tertarik karena BT21 adalah produk buatan BTS
  3. Search: konsumen mencari informasi tentang desain, kegunaan, hingga harga melalui internet. Konsumen bahkan yakin ingin membeli setelah melihat BTS mempromosikan dan menggunakan produk mereka sendiri.
  4. Action: setelah mengetahui berbagai informasi tentang BT21, konsumen akhirnya memutuskan membeli produk tersebut.
  5. Share: banyak konsumen yang membagikan pengalaman mereka menggunakan produk BT21 kepada orang lain, khususnya kepada sesama penggemar BTS.

Mengapa AISAS Penting dalam Pemasaran Digital?

Target pertumbuhan ekonomi digital Tahun 2024

Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja secara daring di salah satu situs belanja di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (6/2/2024).ANTARA FOTO/Auliya Rahman/nym.

Memahami perilaku konsumen dapat membantu sebuah brand atau perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran. Mengingat perilaku konsumen kini semakin bergantung pada teknologi dan internet, maka menelaah AISAS juga diperlukan dalam pemasaran digital.

Di sisi lain, memahami AISAS juga berguna untuk membangun loyalitas dan hubungan jangka panjang dengan pihak konsumen. Konsumen cenderung loyal kepada suatu merek yang memahami keinginan dan kebutuhan mereka sehingga terjadi repurchase atau pembelian kembali/berulang.

Secara ringkas, berikut alasan pentingnya AISAS dalam pemasaran digital:

  • Membantu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen
  • Membantu perusahaan dalam menyusun strategi bisnis dan langkah-langkah pemasaran yang tepat
  • Meningkatkan brand awareness sehingga produk lebih dikenal oleh banyak konsumen
  • Meningkatkan angka penjualan produk
  • Membangun hubungan jangka panjang atau engagement dengan para konsumen
Untuk lebih memahami pentingnya AISAS bagi pelaku bisnis, berikut beberapa contoh strategi pemasaran dengan memperhatikan teori AISAS:

1. Attention

Memahami tahap attention akan memudahkan perusahaan untuk menentukan kapan, bagaimana, atau di mana mereka harus mempromosikan produknya. Di era digital, maka langkah yang tepat adalah memasarkan produk secara online, baik lewat iklan web maupun media sosial. Perusahaan juga wajib memperhatikan target pasar dan media sosial yang sering digunakan.

2. Interest

Agar konsumen beralih ke tahapan ini, perusahaan perlu menonjolkan keunikan dari produknya di dalam iklan. Keunikan tersebut bisa dari kemasan, slogan, atau konsep iklan yang menarik yang dapat mencuri perhatian target pasar.

3. Search

Untuk memuaskan calon konsumen yang ada di tahap search, perusahaan dapat menyediakan informasi detail tentang produknya, misalnya mencantumkan informasi produk di website resmi dan aktif di media sosial untuk berinteraksi dengan konsumen.

Perusahaan juga bisa memakai jasa endorsement dan bekerja sama dengan para influencer untuk meningkatkan ulasan positif guna meyakinkan calon konsumen.

4. Action

Perusahaan dapat menyusun strategi khusus untuk memberikan kepuasan pada konsumen yang sudah di tahap action. Misalnya menyediakan link pembelian di media sosial atau menawarkan metode pembayaran online yang mudah dilakukan.

5. Share

Adanya perilaku share dari konsumen akan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam memproduksi barang/jasa. Strategi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas atau mendengar sekaligus menanggapi keluhan konsumen sebagai langkah after sales service.

AISAS menggambarkan perilaku konsumen di era digital yang banyak dipengaruhi oleh media sosial. Dalam dunia bisnis modern yang semakin kompetitif, AISAS dapat membantu perusahaan dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif menggaet konsumen dan meningkatkan angka penjualan.

Baca juga artikel terkait PEMASARAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Bisnis
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani