Menuju konten utama

Membedah Peta Kekuatan PSI Sebelum Kaesang Jadi Ketua Umum

Membedah peta kekuatan PSI di daerah sebelum Kaesang jadi ketua umum.

Membedah Peta Kekuatan PSI Sebelum Kaesang Jadi Ketua Umum
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep (tengah) melambaikan tangan ke arah kader-kader usai menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Nama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) langsung menjadi perbincangan setelah Kaesang Pangarep didapuk menjadi ketua umumnya pada Senin malam, 25 September 2023 menggantikan Giring Ganesha.

Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin malam.

"Menetapkan satu pengangkatan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Partai Solidaritas Indonesia periode 2023-2028," ujar Grace.

Sementara itu, Giring Ganesha kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina PSI.

Pada pidato pertamanya sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang menyampaikan bahwa dirinya adalah orang optimistis, dan menargetkan PSI lolos syarat ambang batas parlemen 4 persen. Putra bungsu Presiden Jokowi itu bertekad akan membawa PSI melenggang ke Senayan pada tahun 2024.

Membedah Kekuatan PSI

PSI adalah partai politik non-fraksi yang masih tergolong baru, didirikan pada 16 November 2014 oleh Grace Natalie, Raja Juli Antoni, Isyana Bagoes Oka, dan sejumlah orang lainnya.

PSI dinyatakan lolos verifikasi pembentukan parpol oleh Kemenkumham pada medio 2016. Kemudian ditetapkan sebagai Badan Hukum pada 7 Oktober 2016.

Pemilu 2019 adalah kontestasi politik perdana PSI. Kala itu PSI mendapat nomor urut 11 dengan perolehan suara 2.650.361 atau sama dengan 1,89 persen.

Dengan perolehan itu, PSI belum berhasil menuju Senayan, sebab tidak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Namun, pada penampilan debutnya itu, PSI sudah berhasil memperoleh 13 kursi di DPRD I dan 60 kursi di DPRD II.

Di Pemilu 2024, PSI memperoleh nomor urut 15, pada kontestasi keduanya ini, PSI bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bersepakat memenangkan Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pilpres 2024.

Peta Kekuatan PSI di DPRD I Pemilu 2019

Pada wilayah pemilihan DPRD I atau lebih dikenal dengan DPRD tingkat Provinsi, PSI mengantongi 13 kursi yang tersebar di enam provinsi Indonesia. Total seluruh anggota DPRD I se-Indonesia periode 2019 – 2024 adalah sebanyak 2.232 anggota.

Berikut ini adalah rincian nama anggota DPRD I dari PSI, wilayah pemilihan, dan perolehan suaranya dalam Pemilu 2019:

Banten

  • Maretta Dian Arthanti (Banten 7): 7.530 suara

DKI Jakarta

  • Idris Ahmad (DKI Jakarta 1): 5.363 suara
  • Anthony Winza Probowo (DKI Jakarta 2): 6.808 suara
  • Viani Limardi (DKI Jakarta 3): 8.700 suara
  • Justin Adrian (DKI Jakarta 5): 5.325 suara
  • Anggara Wicitra Sastroamidjojo (DKI Jakarta 7): 9.027 suara
  • August Hamonangan (DKI Jakarta 8): 4.988 suara
  • William Aditya Sarana (DKI Jakarta 9): 12.295 suara
  • Eneng Malianasari (DKI Jakarta 10): 4.645 suara

DI Yogyakarta

  • Raden Stevanus Christian Handoko (DI Yogyakarta 1): 2.458 suara

Bali

  • Grace Anastasia Surya Widjaja (Bali 1): 4.315 suara

Nusa Tenggara Timur (NTT)

  • Christian Widodo (NTT 1): 12.722 suara

Sulawesi Utara (Sulut)

  • Melky Jakhin Pangemanan (Sulut 2): 8.317 suara

Sementara pada wilayah pemilihan DPRD II atau lebih dikenal dengan DPRD tingkat Kabupaten/Kota, PSI menduduki 60 kursi.

Anggota DPRD II dari PSI yang berjumlah 60 itu tersebar di 15 provinsi dan 43 Kabupaten/Kota, dengan persentase perolehan sama dengan 0,35 persen.

Total seluruh anggota DPRD II se-Indonesia periode 2019– 2024 adalah sebanyak 17.340 anggota.

Baca juga artikel terkait KAESANG GABUNG KE PSI atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto