Menuju konten utama

Megawati Sudah Kantongi Nama Capres dari PDIP, Kapan Diumumkan?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan nama calon presiden yang akan diusung PDIP sudah ada di kantong Ketum Megawati Soekarnoputri.

Megawati Sudah Kantongi Nama Capres dari PDIP, Kapan Diumumkan?
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pidato di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (2/9/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Nama calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah ada di kantong Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, pengumuman nama capres, menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, masih menunggu keputusan Megawati.

"Mbak Puan sendiri sudah menyatakan nama calon itu sudah ada di kantongnya Ibu Mega. Nah, tinggal tunggu momentum tepat," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023) sore.

Pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024, menurut Hasto, langsung akan diumumkan oleh Megawati Soekarnoputri.

"Nanti, capres-cawapres Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan melakukan, melihat kesiapan partai, suasana kebatinan rakyat, peta politik, kerja sama politik yang dilakukan, dan juga hasil koordinasi," kata dia lagi.

Hasto menyampaikan hal itu usai kegiatan rangkaian HUT ke-50 PDI Perjuangan sekaligus HUT Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang digelar di Bandung Jawa Barat.

Kegiatan diawali dengan acara Ngobrol Bareng (Ngobras) Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul angkat bicara perihal wacana bakal calon presiden yang diusung parpol moncong putih tak harus dari trah Sukarno. Pacul menegaskan, segala keputusan ada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

“Otoritas sesuai dengan perintah kongres, Ibu Ketua Umum [DPP PDI Perjuangan]” kata Pacul di Gedung DPR RI pada Rabu (18/1/2023).

Pernyataan Pacul tersebut sebagai bentuk tanggapan atas ucapan kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra yang menegaskan bahwa calon presiden tidak harus dari trah Sukarno.

Walaupun status Guntur adalah kakak, tapi keputusan akhir soal capres yang akan diusung PDIP tetap berada di tangan Megawati. “Orang lain berpendapat silakan saja, selama tidak melanggar hak asasi,” kata Pacul.

Bambang Pacul menilai, setiap keputusan dari Megawati adalah mutlak. Bukan hanya karena posisinya sebagai ketua umum PDIP, namun pengalamannya yang telah berada di dunia politik lebih dari 50 tahun.

Megawati Diprediksi Menentukan Capres Berdasar Ideologi Kandidat

Sedangkan, menurut Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio, Megawati Soekarnoputri menentukan calon presiden yang akan diusung PDIP berdasarkan penilaian ideologi yang dimiliki para kandidat.

"Berdasarkan catatan-catatan demi catatan, biasanya Megawati menentukan berdasarkan ideologi, bagaimana sih calon memiliki ideologi yang mirip dengan perjuangannya PDI Perjuangan," kata Hendri Satrio dalam diskusi "Kemana Mega Berlabuh" di Jakarta, Kamis lalu.

Bung Karno, kata Hendri, telah menyampaikan bahwa perjuangan di partai politik tujuan utamanya untuk membuat rakyat lebih sejahtera. Dan, hal itu pula lah yang menjadi ideologi PDIP, dengan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat, menjadi partai berlabel partai "wong cilik".

"Partai politik bukan semata-mata untuk kursi menteri bukan tentang untuk kekuasaan, bukan juga untuk kursi-kursi legislatif, perjuangan di partai politik ini untuk membuat rakyat menjadi lebih sejahtera," kata dia.

Hendri pun meyakini, Megawati Soekarnoputri menentukan pilihan untuk calon presiden yang akan diusung PDIP pada Pemilu 2024 juga melihat apakah sosok kandidat memiliki ideologi tersebut atau tidak.

Jadi, menurut dia PDIP tidak berpegangan pada elektabilitas sosok kandidat semata. Buktinya, menurut Hendri, untuk pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah periode pertama saja, PDIP berani tidak berkoalisi dan saat itu mengusung Ganjar hanya memiliki elektabilitas sebesar 7 persen.

"Waktu Ganjar maju di Jawa Tengah elektabilitasnya itu hanya 7 persen, lawan Bibit Waluyo. Keputusan penting Bu Mega waktu itu adalah tidak mengajukan calon presiden berdasarkan hasil survei tapi berdasarkan penilaian ideologis," ujarnya.

Namun, menurut Hendri jika berbicara kandidat calon presiden untuk Pemilu 2024 dari PDI Perjuangan, maka dua nama yakni Puan Maharani dan/atau Ganjar Pranowo yang kemungkinan akan dipilih untuk diusung.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri