tirto.id - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sekaligus Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, mengatakan wafatnya KH Maimun Zubair bukan hanya kehilangan bagi NU saja, bukan bagi Indonesia saja, tapi kehilangan bagi seluruh umat manusia.
Ia menambahkan hal itu bukan soal kehadiran kepemimpinan lahiriah atau sekadar kepemimpinan keilmuan.
Namun, dunia kehilangan pengayoman rohani dari Kiai Maimun yang tak henti-hentinya ber-riyadloh mendoakan keselamatan dan kemaslahatan seluruh umat manusia.
Saat mengenang Kiai Maimun, Yahya mengisahkan bahwa pada 2018 lalu ia datang menemui Kiai Maimun bersama beberapa temannya dari Amerika dan California.
"Saya mengajak beberapa orang teman dari Amerika untuk sowan beliau. Di antara mereka adalah seorang dokter dan aktivis kemanusiaan dari California. Dia punya pengaruh politik internasional yang sangat luas, tapi tidak mau namanya disebarluaskan," ujar Yahya Cholil melalu keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.
Yahya juga mengatakan, di antara yang dipesankan oleh Kiai Maimun saat pertemuan waktu itu adalah.
“Kita semua ini, seluruh umat manusia, adalah saudara. Sama-sama keturunan Nuh ‘alaihis salaam. Maka, yang terpenting adalah bagaimana agar Bangsa Indonesia ini bisa memberi teladan kepada dunia tentang kehidupan ber-Bhinneka Tunggal Ika”.
Menurut Yahya, usai meninggalkan kediaman dan mendengar pesan Kiai Maimun, temannya dari California mengatakan bahwa sekarang keyakinannya mutlak.
Bahwa di Indonesia ini ada jawaban bagi kemelut peradaban dunia dewasa ini.
Ulama karismatik KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen meninggal dunia. Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membenarkan kabar Mbah Moen meninggal di Makkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8/2019) pagi.
"Betul, saya juga diberitahu demikian dari Makkah," ujar Arsul kepada reporter Tirto, Selasa (6/8/2019).
Arsul menambahkan ia diberitahu oleh putera Mbah Moen yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
"[Saya] dikonfirmasi Gus Yasin, Wagub Jateng, putera beliau," jelas Arsul.
Ketua Majelis Syariah PPP itu menurut Arsul wafat pada pagi hari tadi. Mbah Moen wafat pada usia 90 tahun.
"Tadi pagi sebelum subuh waktu Makkah. Mendadak saja [meninggalnya] karena beliau sehat, sampai tadi malam masih terima tamu," ucap Arsul.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari