tirto.id - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyarankan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membangun pabrik di Rusia karena produk-produk perusahaan itu telah terbukti diminati oleh konsumen di negara tersebut. Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva juga berharap hal yang sama.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Mayora Andre Sukendra Atmadja mengatakan perusahaannya tak menutup kemungkinan untuk membangun pabrik di Rusia. Namun, kata dia, wacana itu idealnya bisa terealisasi jika ekspor produk Mayora ke Rusia sudah mencapai nilai 100 juta dolar AS.
"Idealnya untuk set-up pabrik capai 100 juta dolar AS. Tantangannya adalah kompetisi di lapangan, kami harus senantiasa memenangkan persaingan, harga yang affordable, distribusi, dan awareness," kata Andre di sela-sela acara peringatan masuknya produk Mayora ke pasar Rusia, di Jakarta Barat, pada Rabu (6/2/2019).
Dia menjelaskan Mayora menargetkan mampu mengirim 2000 kontainer produknya ke Rusia pada tahun 2019. Nilai ekspor 2000 kontainer produk-produk makanan-minuman seperti hasil olahan kopi, biskuit dan sebagainya tersebut mencapai sekitar 40 juta dolar AS.
Target pada tahun ini itu naik 100 persen dari capaian ekspor Mayora ke Rusia pada 2018, yakni 1000 kontainer produk.
"2018 lalu kita bisa ekspor 1.000 kontainer, nilai ini 30 persen naik dibandingkan tahun sebelumnya," kata Andre.
Menteri Enggartiasto mendorong industri makanan dan minuman nasional seperti Mayora untuk membuka pabrik di Rusia agar nilai perdagangan antara Indonesia dengan negara itu bisa semakin meningkat.
"Kami mendorong produk Mayora untuk menjadi list untuk imbal dagang, karena dia mempunyai nilai tambah. [Agar ekspor ke Rusia] bukan terpaku pada komoditas seperti coal [batu bara], Crude Palm Oil [sawit] dan mining [barang tambang] saja," ujar Enggar di acara yang sama.
Menurut dia, jika Mayora membangun pabrik di Rusia, pemerintah Indonesia juga akan mendorong industri asal negara itu mendirikan lokasi produksi di dalam negeri.
"Kami dorong Mayora untuk bikin pabrik di Rusia. Setelah itu kami akan minta Sukhoi untuk memiliki pabrik di Indonesia," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom