tirto.id -
"Kita akan dorong Mayora untuk bikin pabrik di Rusia. Setelah itu kita akan minta Sukhoi untuk memiliki pabrik di Indoensia," kata Enggar dalam acara peringatan masuknya Mayora ke pasar Rusia di Kantor PT Mayora Indah, Daan Mogot Jakarta Barat, Rabu (6/2/2019).
Ia berharap, kedepan ekspor jenis barang konsumsi dari Mayora bisa semakin banyak. Seharusnya prodak lainnya juga bisa diekspor sehingga bisa mendongkrak nilai ekspor jenis barang konsumsi.
"Memang benar kita dengan Rusia tren kira surplus tapi kalau komponen alutsista, kita (Indonesia) tetap defisit dengan Rusia," jelas dia.
Enggar mengatakan ekspor jenis konsumsi akan menjadi sektor utama Indonesia untuk terus digenjot. Menurut Enggar jangan lagi kita terpaku pada satu jenis barang andalan ekspor, contohnya crude palm oil (CPO).
"Karena produk seperi ini yang akan prioritas ekspor kita bukan terpaku pada komoditas seperti CPO dengan mining (tambang)," jelas dia.
Enggar mengatakan, kopi sudah menjadi lifestyle bagi kaum milenial yang pasarnya akan semakin tinggi sesuai dengan pertumbuhan usia di satu negara.
"Saya percaya pertumbuhan ekspor kopi akan meningkat sekarang demmand dari Amerika, Eropa, Jepang pertumbuhannya sekitar tiga persen. Negara-negara yang dingin seperti Finlandia, konsumsi kopinya tinggi sekali sehingga kita percaya bukan hanya cappuccino semua brand prodaknya akan lebih mudah diterima dinikmati oleh masyarakat Rusia," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari