Menanggapi saran Mendag Enggartiasto Lukita, Mayora menyatakan siap membangun pabrik di Rusia jika nilai ekspor produknya ke negara itu sudah mencapai nilai 100 juta dolar AS.
Bermula dari produk biskuit, Mayora Group merambah ke bisnis wafer, cokelat, permen, kopi saset, makanan instan, hingga air minum kemasan. Total aset perusahaan dengan 30.000 karyawan ini pada 2016 sebesar Rp12,9 triliun.
Mayora Group lewat anak perusahaannya, PT Tirta Fresindo Jaya, menanam investasi bisnis air di Pandeglang. Ia memicu penolakan warga dan berujung penangkapan.
Tiga warga di perbatasan Serang-Pandeglang ditangkap. Tuduhannya merusak properti perusahaan menyusul puncak aksi protes menyetop aktivitas pabrik Mayora Group.
Sedikitnya ada delapan mata air yang menopang kehidupan warga dan alirannya melintasi dua kabupaten. Warga khawatir sumber air menyusut menyusul kehadiran pabrik Mayora Group.
Sejak 2014 warga melancarkan protes mengusir PT Tirta Fresindo Jaya, anak perusahaan Mayora Group, yang akan membangun pabrik air minum kemasan Le Minerale. Lokasi itu adalah sumber mata air yang menopang kehidupan warga. Protes memuncak pada awal Februari 2017 dan berujung kriminalisasi.
Lokasi perusahaan air minum kemasan Le Minerale terletak di kawasan resapan air, kawasan lindung geologi, dan lahan pertanian pangan berkelanjutan—penyangga sumber kehidupan warga.