tirto.id - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan kerja sama perdagangan antara Rusia dengan Indonesia sampai sekarang berjalan dengan baik. Kerja sama ekonomi kedua negara, kata Enggar, tidak terpengaruh oleh perang dagang antara Amerika Serikan (AS) dengan Cina.
Enggar menjelaskan hubungan dagang antara Indonesia dan Rusia juga akan didorong semakin terjalin erat di masa mendatang. Saat ini, dia mengklaim, untuk komoditas konsumsi, ekspor Indonesia sudah melampaui Rusia.
"Memang benar dalam perdagangan itu [komoditas konsumsi] Indonesia surplus dan tidak ada hal yang salah. Bu Dubes [Duta Besar Rusia] juga tidak menyalahkan hal itu. Itu sesuatu yang normal," kata Enggar di Kantor PT Mayora Indah, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (6/2/2019).
Enggar menyatakan hal itu saat acara peringatan masuknya produk-produk Mayora ke Rusia. Mayora menjadi salah satu contoh eksportir komoditas konsumsi ke Rusia dengan kinerja moncer.
Pada 2018. Mayora mengklaim telah mengirim 1000 kontainer produk, terutama hasil olahan kopi, ke Rusia. Sedangkan pada 2019, perusahaan itu menargetkan bisa mengirim 2000 kontainer produknya ke Rusia, yang senilai 40 juta dolar AS.
Enggar mengatakan pemerintah juga akan mendorong Mayora membangun pabrik di Rusia. “Setelah itu, kami akan minta Sukhoi untuk memiliki pabrik di Indoensia," ujar Enggar.
Di acara yang sama, Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva menyambut positif wacana pembangunan pabrik Mayora di negaranya. Sebab, menurut dia, produk olahan kopi dari Mayora diminati oleh konsumen Rusia.
"Saya harap PT Mayora membuat pabrik di Rusia," ujar dia.
Vorobieva menambahkan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia ke Rusia juga berpotensi ditingkatkan. “Bahkan pembelian [CPO Indonesia di Rusia] setiap tahun bertambah," kata dia.
Dia menegaskan perang dagang selama ini tidak mempengaruhi perdagangan Indonesia dan Rusia. "Tak ada permasalahan karena kami tidak berperang dagang seperti negara lain,” ujar dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom