Menuju konten utama

Kemendag Targetkan Ekspor UMKM Capai Rp306.62 Triliun pada 2025

Kolaborasi antar kementerian diyakini dapat mendongkrak angka ekspor UMKM, serta memunculkan inovasi-inovasi perdagangan dalam negeri.

Kemendag Targetkan Ekspor UMKM Capai Rp306.62 Triliun pada 2025
Menteri Perdagangan Budi Santoso (kiri) bersama Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/agr

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 18,84 miliar dolar AS atau Rp306,62 triliun (kurs: Rp16.275 per dolar AS) pada 2025.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, usai melakukan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang sinergi pengembangan dan pemberdayaan UMKM Siap Ekspor.

“Bahwasannya kami mempunyai target ekspor untuk UMKM di 33 negara dan khususnya untuk di tahun 2025 ini sebesar USD18,84 miliar dengan harapan bahwa ini bisa meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 12,54 persen,” ungkap Dyah di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Dia menambahkan, dengan adanya kolaborasi antar kementerian ini dapat mendongkrak angka ekspor UMKM, serta memunculkan adanya inovasi-inovasi pada UMKM dalam negeri.

“Nah maka ini menjadi target kami dan harapannya melalui kolaborasi ini mengingat bahwa ini berjalan selama beberapa tahun jadi mudah-mudahan bisa melahirkan inovasi-inovasi yang kami nantikan untuk UMKM kita,” ungkap Dyah.

Dyah juga melihat adanya keterkaitan atau kesamaan antara kementeriannya dengan Kementerian BUMN sehingga harapan kolaborasi ini dapat membantu kinerja ekspor UMKM dalam negeri.

“Kami melihat bahwa ada korelasi yang dapat kita kerja samakan dengan harapan bahwa UMKM kita yang memang sudah naik kelas dan mempunyai standarisasi yang kemudian siap untuk kita ekspor itu bisa kita link-an dengan market yang ada di luar negeri,” ungkap Dyah.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menambahkan kementeriannya telah membina UMKM melalui Pasar Digital (PaDi) selama beberapa tahun. M

Melalui PaDi, Kartika mengatakan perusahaan BUMN dapat membeli produk UMKM untuk Operasional Expenditure (Opex) atau operasional perusahaan.

“Jadi di BUMN kita selama beberapa tahun ini membina platform yang bernama Padi UMKM dimana di tahun 2024 kemarin telah mencapai 54.500 seller, 12.000 buyer dan 1,9 juta produk dengan total transaksi Rp58 triliun,” ungkap Kartika.

Tak hanya itu, Kartika mengatakan pihaknya juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan BUMN, salah satunya melalui UMKM Export Brilliant Preneur yang digelar oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Hal ini merupakan upaya dalam mendongkrak kinerja UMKM.

Baca juga artikel terkait UMKM atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto