Menuju konten utama

Materi Pramuka Penggalang SD yang Wajib Dipelajari

Materi Pramuka Penggalang SD yang wajib dipelajari terdiri dari apa saja? Simak penjelasan berikut.

Materi Pramuka Penggalang SD yang Wajib Dipelajari
Sejumlah pelajar menari saat peluncuran Gerakan Gemar Menabung pada peringatan Hari Pramuka ke-62 di GOR Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.

tirto.id - Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Berbagai macam materi Pramuka Penggalang SD yang wajib dipelajari seperti pengertian, sejarah, kode kehormatan, hingga sandi Morse dan Semapore.

Anggota Gerakan Pramuka mencakup empat bagian. Di antaranya Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun), dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).

Peserta didik sekolah dasar (SD) masuk golongan Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang. Pramuka Penggalang adalah tahapan lanjutan seorang anggota pramuka setelah lulus Pramuka Siaga.

Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang Pramuka Penggalang SD, anggota Gerakan Pramuka dapat mempelajari berbagai macam hal.

Pelantikan pengurus Kwarnas Pramuka

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Waseso (kanan) dilantik menjadi Ketua Kwarnas Pramuka 2023-2028 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Daftar Materi Pramuka Penggalang untuk SD

Daftar materi yang bisa dipelajari untuk Pramuka Penggalang SD di antaranya seperti pengertian Pramuka Penggalang, sejarah Pramuka dunia dan Indonesia, serta kode kehormatan.

Materi lain mencakup Tri Satya, Dasa Darma, lambang Gerakan Pramuka, serta pelajaran terkait sandi Morse dan Semapore.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing daftar materi Pramuka Penggalang SD yang wajib dipelajari:

Pengertian Pramuka Penggalang

Penggalang merupakan salah satu golongan Pramuka setelah peserta melewati kategori siaga. Penyebutan ini berdasarkan pada masa penggalangan, yakni ketika bangsa Indonesia sedang menggalang dan menyatukan diri untuk memperoleh kemerdekaan, sesuai isi Sumpah Pemuda 1928.

Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia

Baden Powell merupakan Bapak Pramuka Dunia. Ia menulis Scouting for Boys. Isinya tentang kepramukaan era 1908 silam. Berbagai pihak mulai menerapkan kegiatan tersebut. Salah satunya Indonesia.

Padvinder asal Belanda turut berperan dalam membawa pengaruh kepramukaan ke Indonesia. Beberapa organisasi pergerakan nasional saat itu banyak yang membuat pandu.

Tokoh besar di antaranya Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Ia lantas dijuluki sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Kode Kehormatan Pramuka

Kode kehormatan Pramuka yang digunakan anggota di Indonesia adalah Tri Satya dan Dasa Darma. Berikut ini daftar poin-poin kehormatan yang wajib dipenuhi setiap individu dalam kegiatan kepramukaan sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Darma.

Tri Satya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
  3. Menepati dasa darma.
Dasa Darma

Pramuka itu:

  1. Taqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa.
  2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan kesatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, trampil dan gembira.
  7. Hemat, cermat dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani dan setia.
  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Lambang Gerakan Pramuka

Pramuka mempunyai simbol utama bergambar tunas kelapa. Nama pembuat lukisan tersebut adalah R. Soenardjo Atmodipoerwo. Soenardjo diketahui sebagai seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka. Ia lahir di Blora, 29 Februari 1903.

Berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 sekaligus penyempurna Surat Keputusan 15/KN/67 Tahun 1967, arti 6 kiasan lambang Gerakan Pramuka masing-masing adalah sebagai berikut:

Pertama:

Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itumengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia

Kedua:

Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

Ketiga:

Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

Keempat:

Nyiur bertumbuh menjulang luruske atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

Kelima:

Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnyauntuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanja.

Keenam:

Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Sandi Morse dan Semapore

Pramuka Penggalang juga dapat mempelajari cara membaca kode-kode tertentu dalam komunikasi. Sandi Morse adalah metode titik garis atau panjang pendek. Sandi Semapore memakai media bendera.

Baca juga artikel terkait MODUL AJAR atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani & Beni Jo