Menuju konten utama

Materi Pemeliharaan Komponen Otomotif Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Materi pemeliharaan komponen otomotif kelas 10 Kurikulum Merdeka mencakup tujuan, manfaat, dan jenis pemeliharaan. Simak penjelasannya berikut ini.

Materi Pemeliharaan Komponen Otomotif Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Suasana kesibukan salah satu tempat perbaikan dan perawatan motor di kawasan Jalan Pahlawan, Jakarta, Jumat (23/6). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Materi pemeliharaan komponen otomotif kelas 10 Kurikulum Merdeka mencakup tujuan, jenis-jenis, manfaat, serta contoh kondisi kendaraan ringan yang membutuhkan pemeliharaan.

Pemeliharaan komponen otomotif dilakukan agar kendaraan ringan tidak mudah rusak. Dengan demikian, pengguna bisa memakai kendaraan tersebut lebih lama.

Pemeliharaan otomotif tidak hanya harus dilakukan oleh pemilik kendaraan ringan, melainkan juga pihak yang membuka bisnis otomotif. Misalnya, orang yang membuka dealer jual-beli motor bekas.

Sebelum mempelajari materi pemeliharaan komponen otomotif kelas 10 secara rinci, alangkah baiknya memahami lebih dulu pengertiannya.

Apa Itu Pemeliharaan Komponen Otomotif?

Pemeliharaan komponen otomotif adalah kegiatan yang bertujuan merawat dan menjaga semua bagian penting dalam kendaraan, baik kendaraan ringan maupun alat berat.

Sebab, selama digunakan dan dioperasikan, berbagai komponen otomotif pasti akan mengalami aus, longgar, bergeser, sehingga menyebabkan penurunan performa kerja. Hal itu terjadi akibat dari proses mekanik seperti panas, tekanan, benturan, putaran, kimia, dan sebagainya.

Maka dari itu, pemeliharaan komponen otomotif dalam hal ini bertujuan penting untuk menjaga, mencegah, mengurangi, dan menghindari kerusakan komponen otomotif, termasuk meminimalisir biaya perbaikan otomotif.

Rangkuman Materi Pemeliharaan Komponen Otomotif Kelas 10

Perawatan komponen otomotif terdiri atas dua jenis yakni perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak terencana (unplanned maintenance). Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai dua jenis perawatan tersebut:

Perawatan Terencana

Perawatan terencana merupakan perawatan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, yang telah dijadwalkan sebelumnya. Penentuan waktu perawatan itu disesuaikan dengan tipe penggunaan.

Pada dasarnya, kerusakan komponen kendaraan tidak terjadi secara tiba-tiba, kecuali karena sebuah insiden. Gejala potensi kerusakan komponen otomotif bisa terlihat jika dilakukan pemantauan secara rutin dan terjadwal.

Dengan perawatan terencana, potensi kerusakan pada komponen otomotif bisa dicegah sebelum semakin parah. Perawatan terencana yang bisa dilakukan di antaranya meliputi:

Perawatan terencana terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

1. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan Pencegahan merupakan perawatan yang dilakukan pada tahapan proses produksi dengan kriteria tertentu. Tujuan perawatan tersebut adalah mencegah produk mengalami kerusakan lebih besar, sehingga proses produksi dapat berlangsung cepat, tepat, serta berkualitas.

Perawatan pencegahan pada komponen otomotif dilakukan secara berkala, yakni sebelum dan sesudah digunakan seperti pada oli sistem pelumas, air radiator minyak rem, serta air aki.

2. Perawatan Terjadwal (Scheduled Maintenance)

Perawatan terjadwal merupakan perawatan yang dilakukan secara teratur dan periodik mengacu pada riwayat penggunaan atau rekomendasi produsen.

Perawatan terjadwal komponen otomotif tidak bertumpu pada kondisi baik atau tidaknya, melainkan dilakukan sesuai jadwal.

Contoh perawatan terjadwal yakni mengganti oli mesin, oli transmisi, serta oli gardan. Pemilik kendaraan bisa membeli, bahkan memilih jenis oli yang sesuai. Di pasaran, ada banyak jenis dan merek oli yang diproduksi secara massal.

3. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)

Perawatan prediktif merupakan perawatan dengan memeriksa kondisi mesin atau alat secara rutin sebelum dan sesudah digunakan. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kelayakan suatu kendaraan serta menjamin keselamatan kerja.

Perawatan prediktif dapat dilakukan menggunakan alat ukur, untuk mendiagnosis umur komponen atau part sebelum rusak.

Perawatan Tidak Terencana

Perawatan tidak terencana merupakan perawatan yang dilakukan setelah ada petunjuk, gejala, dan indikasi kurang maksimalnya kerja mekanis dari komponen otomotif.

Perawatan tidak terencana biasanya dilakukan jika ada komponen otomotif yang rusak, berdasarkan deteksi indera manusia.

Contoh keadaan yang membutuhkan perawatan tidak terencana meliputi:

  • Asap knalpot banyak dan berwarna putih.
  • Lampu-lampu yang mati atau hidup.
  • Suara komponen mesin yang berisik.
  • Suara berdecit ketika pengereman atau pengoperasian kopling.
  • Terjadi getaran berlebih ketika mobil berjalan.
  • Bau gosong akibat kerusakan komponen kelistrikan yang terbakar.
  • Mobil berbelok ke salah satu arah ketika dilakukan pengereman.

Dalam pelaksanaannya, perawatan tidak terencana dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

1. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Perawatan darurat dilakukan ketika komponen otomotif memerlukan perawatan akibat keadaan darurat. Perawatan darurat juga dilakukan untuk meminimalisir kerusakan lebih parah. Contoh perawatan darurat adalah mengecek kondisi kendaraan dan memperbaikinya ketika radiator mobil bocor.

2. Perawatan Kerusakan (Breakdown Maintenance)

Perawatan kerusakan merupakan perawatan yang dilakukan ketika komponen otomotif mengalami kegagalan dalam proses kerja mekanisnya. Kegagalan tersebut menyebabkan komponen otomotif berhenti bekerja sehingga diperlukan pemeriksaan. Contoh perawatan kerusakan yakni merawat sistem rem yang tidak berfungsi.

3. Perawatan Penangkal (Corrective Maintenance)

Perawatan penangkal dilakukan untuk mengatasi komponen otomotif dengan kinerja tidak sesuai, baik dari segi waktu maupun standar mutu. Dalam keadaan tersebut diperlukan pengecekan kondisi komponen otomotif untuk mengidentifikasi kerusakan. Contoh kondisi yang membutuhkan perawatan penangkal yakni melakukan spooring dan balancing sewaktu mengganti ban. Penggantian ini memungkinkan kelurusan roda berubah, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ulang.

Baca juga artikel terkait MATERI OTOMOTIF atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin