tirto.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menilai hasil survei tak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur elektabilitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk bisa menjadi calon presiden.
Pernyataan Masinton menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyimpulkan bahwa PDIP akan turun elektabilitasnya bila memilih Puan Maharani untuk menjadi capres 2024.
"Survei sebagai metode atau cara memotret persepsi publik bukan satu-satunya variabel dalam pengambilan keputusan," kata Masinton saat dihubungi Tirto pada Jumat (30/9/2022).
Menurutnya survei tidak bisa menjadi satu-satunya tolak ukur elektabilitas Puan untuk menjadi capres, karena sifatnya fluktuatif.
"Survei itu sangat dinamis. Karena persepsi publik yg dipotret melalui survei adalah persepsi kemarin dan saat ini," ujarnya.
"Sedangkan tiap tokoh yang disurvei kemarin, pada saat ini dan juga esok hari selalu bergerak dan terus bergerak," imbuhnya.
Masinton mengklaim banyak kemampuan dan kapabilitas Puan yang belum diketahui publik, apalagi sebagai Ketua DPR RI. Sehingga menjadi tugasnya sebagai kader PDIP di DPR untuk lebih intensif mengenalkannya ke publik.
"Kemampuan leadership atau kepemimpinan Mbak Puan yang belum banyak diketahui publik. Misalnya memiliki prinsip yang kuat dan kokoh dalam bersikap, berani dan tidak plintat-plintut, serta selalu membangun harmoni dengan mengedepankan aspek-aspek kebangsaan dan kebersamaan," ungkapnya.
Masinton mengklaim memiliki data yang menunjukkan pergerakan elektabilitas Puan Maharani yang terus merangkak naik.
"Pergerakan para tokoh hari ini dan esok hari akan mempengaruhi dan mengubah persepsi publik pada saat yang akan datang. Termasuk pergerakan Mbak Puan dalam data yang kami miliki terus mengalami peningkatan. Maka saya katakan sangat dinamis," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto