tirto.id - Masa subur pria tidak memiliki siklus pasti seperti wanita yang ditandai fase ovulasi setiap bulannya.
Kendati begitu, tingkat kesuburan pria bisa diukur berdasarkan jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan.
Ciri-ciri pria subur salah satunya adalah menghasilkan sperma dalam sekali ejakulasi minimal 15 juta militer.
Lantas, kapan masa subur pria? Jam berapa? Apa saja ciri-ciri pria subur secara fisik? Simak penjelasannya secara lengkap dalam beberapa subbab berikut ini.
Apakah Pria Punya Masa Subur Seperti Wanita?
Sama seperti perempuan, laki-laki juga punya masa subur. Artinya, sulit hamil yang dialami perempuan juga berpotensi disebabkan oleh pasangan laki-laki yang tidak subur.
Siklus kesuburan pria didasarkan dalam jangka waktu setahun. Masa subur pria adalah waktu ketika sperma lebih kuat serta memiliki kemungkinan besar membuahi sel telur.
Namun, cara menghitung masa subur wanita dan pria cenderung berbeda. Kesuburan perempuan ditandai dengan siklus ovulasi setiap bulan sedangkan laki-laki tidak demikian.
Masa subur pria bisa dilihat berdasarkan usia. Laki-laki dan perempuan punya perbedaan cukup signifikan terkait hal ini.
Perempuan memiliki batas masa subur pada usia 51. Artinya, pada usia ini mereka berhenti melepaskan sel telur sehingga menjadi tidak subur.
Sementara itu, pria punya waktu cukup lama. Bahkan, sebagaimana dilansir Time, rekor ayah tertua saat ini dipecahkan oleh pria asal India bernama Ramjit Raghav. Ia menjadi ayah pada usia 96.
Kapan Masa Subur Pria?
Cara menghitung masa subur pria, terlepas dari usianya, dilakukan dengan mempertimbangkan waktu terakhir kali sperma dikeluarkan dari organ reproduksi. Apabila seorang pria mengeluarkan spermanya pada hari ini, masa subur akan terjadi pada 3-7 hari setelahnya.
Pada periode tersebut, sperma akan lebih banyak serta berkualitas sehingga meningkatkan kemungkinan untuk membuahi sel telur.
Lantas, kapan masa subur pria? Jam berapa?
Berdasarkan kualitas sperma yang dihasilkan, masa subur laki-laki bisa diperkirakan terjadi pada jam 04.00-07.00, ketika udara dingin pagi hari.
Tanda pria subur dari segi hormonal ditandai dengan kadar hormon testosteron yang tinggi sehingga mampu menghasilkan sperma dalam jumlah lebih banyak serta kuat untuk bertahan hidup.
Apa Ciri-ciri Pria Subur secara Fisik
Tidak ada tanda pria subur yang spesifik secara fisik. Sebab, sperma dalam tubuh laki-laki terus terbentuk serta siap digunakan kapan saja. Kendati demikian, sperma memiliki kualitas yang berbeda serta menjadi salah satu tanda pria tengah berada di masa subur atau tidak.
Situs resmi Mayo Clinic menuliskan bahwa kualitas sperma bisa diukur dengan tiga indikator, yakni jumlah pergerakan, dan strukturnya.
Pertama, jumlah air mani yang dikeluarkan dalam sekali ejakulasi ketika sedang dalam masa subur laki-laki adalah 15 juta per mililiter. Jumlah sperma yang sedikit membuat kehamilan begitu sulit, bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan infertilitas.
Kedua, sperma yang dihasilkan ketika pria sedang dalam masa subur kurang dari 40 persen bergerak setelah ejakulasi. Untuk mencapai dan membuahi sel telur, sperma harus bergerak menggeliat serta berenang menuju rahim dan saluran tuba melalui leher rahim.
Ketiga, sperma terbentuk sempurna yakni memiliki kepala lonjong dan ekor panjang yang berguna untuk mendorong pergerakan. Namun, faktor struktur sperma ini tidak sepenting kuantitas serta kemampuan pergerakannya.
Di kalangan masyarakat ada beberapa mitos terkait sperma dan kesuburan pria. Di antaranya seperti celana terlalu ketat, sperma sebagai sumber protein bagi tubuh, pra-ejakulasi tidak menyebabkan kehamilan, dan lain sebagainya.
Untuk itu, perlu adanya pengetahuan terkait fakta di balik mitos tersebut. Cermati beberapa hal yang bisa menurunkan kualitas sperma berikut ini.
Apa yang Membuat Kualitas Sperma Menurun?
Seorang pria yang menginginkan kehamilan sebaiknya juga harus menghindari beberapa hal yang menurunkan kualitas sperma. Berikut beberapa kebiasaan yang menyebabkan kualitas sperma menurun.
1. Penggunaan tembakau atau ganja
Merokok dan menggunakan ganja mengurangi kemungkinan efektivitas pengobatan kesuburan. Merokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan jumlah sperma yang rendah.
Hal itu dibuktikan oleh Jing-Bodai, dkk. dalam jurnalnya berjudul "The Hazardous Effects of Tobacco Smoking on Male Fertility" (2015).
Para peneliti menyimpulkan bahwa merokok tembakau menyebabkan penurunan kualitas semen termasuk volume semen, kepadatan sperma, motilitas, viabilitas, dan morfologi normal. Selain itu, gangguan sistem hormon reproduksi, disfungsi spermatogenesis, proses pematangan sperma, dan gangguan fungsi spermatozoa juga telah diamati pada perokok.
2. Mengonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol pada pria juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Studi yang dilakukan Grover S., dkk. berjudul "Sexual Dysfunction in Patients with Alcohol and Opioid Dependence" (2014) menyatakan, minum alkohol dalam jangka panjang menurunkan pelepasan gonadotropin, atrofi testis, dan penurunan produksi testosteron dan sperma.
Studi lain pada pria peminum berat telah mendokumentasikan peningkatan gonadotropin dan estradiol, terlepas dari penyakit hati, dengan penurunan testosteron sebagai temuan yang konsisten.
3. Obesitas atau kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko infertilitas bagi wanita. Kemudian untuk pria, kelebihan berat badan membuat jumlah sperma berkurang.
Ada bukti bahwa obesitas pria berdampak negatif pada kesuburan, melalui perubahan kadar hormon, serta perubahan langsung pada fungsi sperma dan komposisi molekul sperma. Itu dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Nicole O. Palmer dkk, berjudul "Impact of Obesity on Male Fertility, Sperm Function and Molecular Composition (2012)".
4. Penggunaan obat terlarang
Steroid anabolik yang dikonsumsi untuk merangsang kekuatan dan pertumbuhan otot dapat menyebabkan testis menyusut dan produksi sperma menurun. Penggunaan kokain atau ganja untuk sementara dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma Anda.
4. Kurangnya olahraga
Kurangnya olahraga meningkatkan risiko infertilitas. Di sisi lain, olahraga terlalu berat juga dapat menurunkan tingkat pembuahan.
Cara Meningkatkan Kesuburan Pria secara Alami
Cara meningkatkan kesuburan pria secara alami bisa dilakukan dengan membiasakan gaya hidup sehat. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas sperma:
1. Pertahankan berat badan yang sehat
Berat badan yang ideal membuat sperma yang dihasilkan lebih baik. Dalam beberapa penelitian, meningkatkan indeks massa tubuh (BMI) menyebabkan penurunan jumlah sperma dan pergerakan sperma.
2. Makan makanan yang sehat
Meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang kaya akan antioksidan sehingga membantu meningkatkan kesehatan sperma.
3. Mencegah infeksi menular seksual (IMS)
Tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan lebih dari satu atau berada dalam hubungan monogami sehingga terjauh dari infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore yang menyebabkan kemandulan pada pria.
4. Mengelola stres
Usahakan untuk mengelolah stres karena berdampak menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.
5. Berolahraga teratur
Berolahraga atau meningkatkan aktivitas fisik cukup dapat meningkatkan kadar enzim antioksidan yang membantu melindungi sperma.
Editor: Fadli Nasrudin