Menuju konten utama

Ma'ruf Amin: Wapres Hasil Pilpres 2024 Jangan Jadi Ban Serep

Ma'ruf Amin mengingatkan wapres terpilih pada Pilpres 2024 tak boleh mengerjakan tugas yang sudah dikerjakan presiden karena bisa menjadi masalah.

Ma'ruf Amin: Wapres Hasil Pilpres 2024 Jangan Jadi Ban Serep
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan paparannya pada Rapat Koordinasi Nasional Apresiasi dan Komitmen Nyata Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/10/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap sosok wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024 tidak berperan sebagai 'ban serep' atau hanya bersifat sebagai pejabat cadangan saat presiden sedang absen menjalankan tugasnya.

"Wakil presiden ya wakil presiden, jangan wakil presiden rasa presiden itu bisa jadi masalah. Wakil presiden bertugas membantu presiden dan mengerjakan apa yang ditugaskan presiden," kata Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerja di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/12/2023) dilansir dari Antara.

Ditegaskan Ma'ruf Amin, seorang wakil presiden harus mengerjakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Menurutnya, seorang wapres tak boleh mengerjakan tugas yang sudah dimiliki presiden.

"Jangan katakan ban serep, tapi fungsinya sebagai wapres, jangan wapres sebagai presiden. Wapres harus sesuai porsinya," tegasnya.

Ia mengatakan seorang wapres harus ikut mengambil peran dalam berbagai program pemerintah, paling tidak menyampaikan pandangan di setiap rangkaian sidang kabinet.

Terhadap delegasi tugas yang diamanatkan oleh presiden, kata Ma'ruf, harus fokus dikerjakan.

"Kalau yang diserahkan presiden harus fokus dikerjakan. Misalnya, stunting, saya terus pimpin rapat koordinasi meninjau ke lapangan, hitung kasus di daerah dan intervensinya seperti apa," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf mengapresiasi program pemberian gizi anak dalam rangka mengatasi stunting bernama day care Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta (Pelita) di Kecamatan Semarang Barat.

Rumah Pelita ini bentuk penanganan stunting dari hulu hingga hilir yang melibatkan Dinas Kesehatan sebagai pengasuh, juru masak, hingga pendampingan ahli gizi.

Rumah Pelita di Semarang Barat menyasar baduta stunting karena kendala pola asuh orang tua, sehingga fokusnya pada ibu bekerja yang tidak ada pengasuh anak.

"Saya tertarik dengan gizi. Di sini ada day care anak-anak yang diasuh, jumlah peserta naiknya 60 persen. kalau model ini berhasil, akan kita kembangkan hal seperti itu, nanti kita tularkan ke daerah lain," tuturnya.

Menurut Ma'ruf tugas tersebut sudah seharusnya dikerjakan oleh wakil presiden sebagai bentuk pendelegasian tugas dari presiden.

Contoh lain dari tugas wapres, kata Ma'ruf, adalah ikhtiar menurunkan angka kemiskinan ekstrem nasional hingga menyentuh nol persen.

"Sekarang di 2024 tinggal nol koma saja. Kisaran itu tapi hampir tercapai target itu. Karena bagaimana program di daerah tangani kemiskinan ekstrem," klaim Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin juga mengklaim aktif dalam upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkaitan dengan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kini menyentuh 98,9 persen pengusaha di Indonesia.

Ma'ruf juga menyebut sektor ekonomi syariah nasional saat ini sudah cukup berprestasi dan berkembang dengan baik.

Ma'ruf juga mengklaim secara konsisten mewujudkan program Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua, yakni Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

"Saya ke Papua juga melihat apa yang mereka inginkan dan menyamakan persepsi DOB dibangun untuk apa," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto