tirto.id - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tersingkir di perempat final ganda putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 pada Jumat (3/8/2018) di Nanjing Olympic Sports Centre, Cina. Menurut Marcus, pertahanan lawan yang cukup rapat menjadi salah satu penyebab kekalahan mereka di delapan besar.
"Lawan pertahanannya rapat, bolanya berat dan nggak gampang di-smash, jadi lebih enak untuk lawan," katanya usai pertandingan seperti dikutip dari laman PBSI, Jumat (3/8).
Marcus/Kevin tak bermain dalam penampilan terbaik saat berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda unggulan kelima asal Jepang. Pasangan Indonesia banyak melakukan kesalahan sendiri.
Marcus/Kevin sempat tertinggal 6-16 di gim pertama, namun mampu memperkecil selisih angka menjadi 16-17. Kendati begitu, mereka gagal mengatasi tekanan Takeshi/Keigo.
Pada set kedua, situasi tak jauh berbeda. Kendati tertinggal jauh 9-17, Marcus/Kevin mampu menyamakan kedudukan 18-18. Namun, tiga poin terakhir gagal diamankan.
"Selain pertahanan yang bagus, Kamura/Sonoda serangannya juga bagus. Ketemu mereka memang selalu ramai. Semoga kami bisa meraih hasil yang lebih baik di Asian Games [2018]," jelas Marcus.
Kedua pasangan tercatat pernah bertemu tujuh kali sebelum panggung BWF World Championships 2018. Catatan pertemuan mereka 4-3 untuk keunggulan Marcus/Kevin. Setelah kalah di perempat final, kini rekor mereka berimbang.
Di pihak lawan, Takeshi Kamura mengatakan bahwa taktik Kevin sudah terbaca saat melakukan reli-reli lob dan ini pernah terjadi saat mereka bertemu di Dubai World Superseries Finals 2017.
"Saya sudah mempersiapkan diri akan hal ini, saya tidak mau terburu-buru menyerang dan terpancing karena saya tahu itulah yang dia tunggu," katanya.
Tim Merah Putih sementara baru memiliki satu wakil di semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 dari nomor ganda putri. Tiket itu dirah usai Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengandaskan unggulan pertama sekaligus juara bertahan, Chen Qingchen/Jia Yifan wakil tuan rumah (23-21, 23-21).
Editor: Ibnu Azis