tirto.id - Manfaat puasa dapat memberikan banyak hal baik bagi kesehatan tubuh. Sebuah studi yang dimuat dalam situs NCBI menyatakan, manfaat puasa antara lain sebagai terapi untuk pasien diabetes tipe 2, memperlambat penuasan, memberikan suasana hati lebih baik, hingga menyetabilkan kadar kolesterol. Sebab, puasa sangat memengaruhi metabolisme lipid (lemak), metabolisme glukosa, metabolisme protein, dan metabolisme neuroendokrin pada tubuh manusia.
Terkait dengan kolesterol, orang-orang yang rutin berpuasa dengan jangka 8 - 12 pekan memiliki penurunan kolesterol LDL sebesar 20-25% dan trigliserida 15-30%. Saat seseorang telah berpuasa selama 12-36 jam, maka cadangan bahan energi glikogen di hepatosit habis. Sebagai gantinya, tubuh lebih cepat dalam melakukan pelepasan lemak pada jaringan lemak (lipolisis).
Setelah lemak terlepas maka kadar asam lemak bebas dalam plasma ikut meningkat. Asam lemak bebas, dipakai untuk menghasilkan keton sebagai suplai energi baru bagi tubuh. Asam lemak tersebut berasal dari liver, ginjal, astrosit, dan enterosit.
Saat puasa dilakukan secara rutin, seperti halnya di bulan Ramadhan, maka proses suplai energi dari lemak tersebut membuat kadar kolesterol ikut terpengaruh. Kolesterol LDL dan trigliserida ikut menurun dan menuju nilai yang masih dalam ambang batas. Kolesterol yang terkontrol dapat mencegah berbagai masalah kesehatan terkait kardiovaskular seperti penykit jantung dan stroke.
Mengutip laman P2PTM Kemenkes, nilai untuk kolesterol total seseorang yang terkendali berada di bawah 200 mg/dl. Apabila kolesterol total memiliki nilai lebih dari 240 mg/dl, maka dikatakan mempunyai kolesterol tinggi yang berisiko untuk kesehatan. Kolesterol total adalah gabungan dari jumlah kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida di dalam setiap desiliter darah.
Kendati demikian, pengaruh baik dari puasa pada kadar kolesterol ini tidak ada artinya apabila seseorang tidak mengatur pola makannya sewaktu berbuka. Ketika buka puasa tiba, maka perlu dipilih makanan atau minuman yang tidak memengaruhi pada peningkatan lemak di tubuh seperti makanan yang digoreng atau makanan serta minuman berkalori tinggi. Misalnya hindari mengonsumsi soda, teh yang sangat pemanis, atau camilan gorengan.
Situs Hearth Side Medicine menyebutkan, kriteria makanan yang aman dikonsumsi demi memperoleh kestabilan kadar kolesterol salah satunya mesti rendah karbohidrat dan memiliki jenis karbohidrat kompleks. Selain itu, perbanyak mengonsumsi sayuran. Jika ingin menyantap makanan berprotein, pilih daging tanpa lemak atau jenis protein nabati seperti alpukat, zaitun, dan ikan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani