Menuju konten utama

Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Program Hamil

Berikut ini adalah daftar makanan yang perlu dihindari saat sedang menjalani program hamil.  

Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Program Hamil
Ilustrasi Ibu hamil. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Ada baiknya untuk menerapkan gaya hidup yang sehat bahkan sebelum hamil. Salah satu penerapannya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat.

Masa kehamilan adalah salah satu periode paling vital dan sensitif dalam kehidupan seorang wanita. Karena itu, sangat penting bagi wanita hamil untuk makan makanan yang sehat.

Dilansir dari Healthline, ibu hamil harus memperhatikan apa yang mereka makan dan memastikan untuk menghindari makanan dan minuman berbahaya.

Makanan tertentu jarang dikonsumsi, sementara yang lain harus dihindari sepenuhnya.

Sementara itu, ada baiknya menghindari beberapa kandungan makanan yang terbukti berpengaruh pada program kehamilan seperti dilansir Baby Center berikut:

1. Alkohol

Sebotol bir atau segelas anggur sesekali mungkin tidak akan memengaruhi peluang untuk hamil, tetapi minum dua atau lebih minuman sehari mungkin.

Alkohol dapat membahayakan bayi yang sedang berkembang. Selain itu, besar kemungkinan bagi Anda tidak tahu persis kapan Anda berovulasi atau hamil.

Jadi sebaiknya, kurangi konsumsi alkohol atau tidak mengonsumsinya sama sekali.

2. Kurangi konsumsi fast food

Dalam makanan olahan dan makanan cepat saji tinggi kandungan lemak trans. Lemak trans dianggap terkait dengan infertilitas.

Studi menunjukkan bahwa diet tinggi lemak trans mungkin terkait dengan masalah ovulasi dan untuk menurunkan jumlah sperma dan kualitas semen pada pria.

Tidak hanya itu, lemak trans yang dikonsumsi akan meningkatkan resistensi insulin dilansir dari laman Parents.

Insulin membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel yang berarti resistensi menjadikannya lebih sulit untuk memindahkan glukosa ke dalam sel.

Pankreas terus memompa lebih banyak insulin, dan hasilnya adalah lebih banyak insulin dalam aliran darah Anda.

Kadar insulin yang tinggi menyebabkan banyak gangguan metabolisme yang mempengaruhi ovulasi, sehingga harus dihindari dalam diet konsepsi.

3. Kurangi kafein

Ada beberapa bukti bahwa konsumsi kafein yang tinggi dalam sehari, dapat mengganggu kesuburan.

Ada baiknya untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari 500 miligram sehari, atau sekitar lima cangkir kopi 8 ons per harinya.

Tetapi para ahli umumnya setuju bahwa konsumsi kafein rendah hingga sedang (kurang dari 200 miligram per hari, atau sekitar dua cangkir kopi 8 ons) seharusnya tidak mempersulit Anda untuk hamil.

Karena tidak ada yang tahu pasti bagaimana kafein berdampak pada kesuburan, beberapa ahli menyarankan untuk menurunkan asupan kafein Anda lebih banyak atau melepaskannya sepenuhnya, terutama jika Anda mengalami kesulitan untuk hamil atau jika Anda menjalani fertilisasi in vitro.

Selain itu, Parents juga menyarankan bagi Anda untuk mengurangi konsumsi gula saat sedang menjalankan program kehamilan.

Dosis yang terkonsentrasi dari hal-hal manis dapat membuat gula darah Anda rusak. Hal ini akan menciptakan masalah dengan insulin dan keseimbangan hormon umum Anda.

Soda manis, khususnya, telah dikaitkan dengan infertilitas ovulasi. Itu tidak berarti Anda harus menggunakan produk pemanis buatan sebagai gantinya.

Apabila Anda sangat menginginkan makanan manis, ada baiknya untuk mengganti makanan olahan dengan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah seperti seperti sirup agave, madu, sirup maple, dan stevia, pemanis nol kalori alami.

Kandungan Nutrisi untuk Bantu Program Kehamilan

Beberapa makanan dengan kandungan makronutrien dan mikronutrien yang seimbang dapat membantu Anda untuk segera memiliki momongan seperti dikatakan dr. Thomas Cahyadi dalam siaran pers dilansir Antara.

Kandungan makronutrien pada makanan antara lain adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat akan mempengaruhi sensitivitas insulin pada individu sehat.

Oleh karenanya, dr. Thomas menyarankan untuk mengurangi makanan dengan kandungan glikemik tinggi karena beresiko mengganggu ovulasi.

Namun di sisi lain, makanan dengan serat tinggi berlebih juga dapat mengganggu ovulasi. Saran yang diberikan adalah untuk mengonsumsi serat tidak lebih dari 22 gram setiap harinya.

Sementara, konsumsi protein dijelaskan tidak mempengaruhi fungsi dari reproduksi. Pasalnya, protein juga diperlukan untuk pembentukan sel sehingga diet protein yang seimbang akan sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Makanan dengan kandungan protein tinggi antara lain daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

Untuk program kehamilan, sebaiknya kurangi makanan dengan kandungan tinggi lemak jenuh sebab dapat mengganggu perkembangan sel telur.

Ada baiknya untuk konsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh seperti alpukat, minyak zaitun, salmon, hingga kacang almond an hazelnut untuk mempercepat kehamilan.

Sementara, menurut dokter spesialis kandungan dari RSPI Puri Indah dan RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk Jakarta tersebut mikronutrien yang dibutuhkan untuk mempercepat kehamilan terdiri dari makanan yang mengandung asam flat, vitamin D, dan zat besi.

Vitamin D berperan penting dalam reproduksi manusia. Apabila kadar vitamin D dalam tubuh kurang, akan memicu tingginya kadar hormon androgen pada perempuan dengan PCOS atau sindrom polikistik ovarium.

Zat besi juga berperan dalam program kehamilan sebab perempuan dengan anemia defisiensi besi dan kadar ferritin rendah sering mengalami gangguan kesuburan.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo