Menuju konten utama
Ramadhan 2021

Makanan yang Disunahkan untuk Buka Puasa dan Tata Cara Berbuka

Makanan sunnah buka puasa, menu buka puasa Nabi Muhammad SAW, dan tata cara berbuka sesuai tuntunan syariat

Makanan yang Disunahkan untuk Buka Puasa dan Tata Cara Berbuka
Ilustrasi Buka Puasa Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Bulan suci Ramadan 1442 H telah memasuki hari ke-18, untuk menyempurnakan ibadah puasa hendaknya menjalankan amalan-amalan yang disunahkan saat sahur maupun berbuka.

Amalan sunah ketika sahur misalnya, mengakhirkan waktunya mendekati terbit fajar. Dilansir dari laman Kemenag, diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, berkata:

“Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) bertanya: “ Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dan shalat fajar)?” Zaid bin Tsabit menjawab: (seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat,” (hadis Muttafaqun ‘alaih).

Selain itu tetap mengonsumsi makanan saat sahur merupakan satu amalan yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW karangan Muhammad Ridho Al-Thurisinai.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan sahur seraya bersabda:

“Semua sahur adalah berkah maka janganlah kamu meninggalkannya, sekalipun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang bersahur,” (HR. Ahmad).

Ada pula cara yang bisa dilakukan dalam memilih makanan sehat saat menjalankan ibadah puasa, terutama di masa Pandemi COVID-19 seperti disarankan Ahli Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul Ida Rubaida.

"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi makanan agar imunitas tubuh kita dalam menjalankan ibadah puasa ini tetap terjaga dengan baik," ujar Ida melalui laman YouTube Muhammadiyah Channel.

Sementara itu, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan ketika memasuki waktu berbuka puasa antara lain menyegerakan berbuka dan berbuka dengan yang manis.

Menyegerakan berbuka ketika puasa akan mendatangkan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka,” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no 1098).

Ketika manusia berpuasa seharian, tidak adanya cairan yang masuk dalam tubuh berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Karena itu, menyegerakan minum air ketika berbuka sangat penting untuk mengembalikan kesegaran tubuh.

Makanan yang Disunahkan untuk Berbuka Puasa

Di antara banyaknya makanan yang dapat dijadikan menu berbuka, berikut beberapa makanan yang disunahkan untuk berbuka puasa, antara lain.

1. Kurma

buah kurma

Ilustrasi buah kurma. FOTO/iStockphoto

Kurma adalah menu berbuka puasa yang paling pertama dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini tercantum hadist yang diriwayatkan At-Tirmidzi,

إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور

Artinya: “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah SAW terkenal gemar berbuka dengan kurma basah (ruthab). Apabila tidak ada kurma basah, maka Rasulullah akan menggantinya dengan kurma kering (tamr).

Dan apabila kurma basah dan kering tidak tersedia, maka beliau akan menggantinya dengan seteguk air. Uraian ini terdapat dalam HR. Abu Dawud yang diriwayatkan Anas bin Malik.

Al-Mubarakfuri dalam kitab Mir’atul Mafatih pernah menjelaskan bahwa kurma termasuk makanan pokok yang sangat baik dikonsumsi ketika berbuka puasa.

Kurma selain dapat menguatkan tubuh, juga bisa menyegarkan mata setelah berpuasa seharian.

Kandungan vitamin, zat besi, kalsium dan nutrisi lainnya pada buah kurma sangat diperlukan oleh tubuh setelah menahan lapar seharian.

Selain itu, kurma juga mengandung zat glukosa yang dapat memberi kalori cukup untuk dijadikan sumber energi cadangan tubuh.

Dilansir dari laman Himabio UNY, berikut ini manfaat buah kurma untuk tubuh jika dikonsumsi saat sahur dan berbuka:

Mengurangi Rasa Lapar. Kandungan serat dan gula pada kurma dapat membantu tubuh mengurangi rasa lapar ketika dikonsumsi saat sahur.

Sedangkan jika mengonsumsinya saat berbuka, tubuh dapat terhindar dari pasokan kalori berlebih sebab sifat buah ini yang sudah mengenyangkan.

Menjaga Pencernaan. Kandungan serat yang dimiliki buah kurma sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Sebab makanan yang kaya akan serat dapat membantu memperlancar BAB, menghindari sembelit dan diare.

Meningkatkan Kemampuan Otak. Buah kurma mengandung Antioksidan Flavonoid yang dapat mengurangi peradangan pada otak.

Zat dalam buah kurma itu dapat mengurangi aktivitas protein Beta Amilod, pembentuk plak otak dan penyebab kematian sel otak.

Mengontrol Gula Darah. Kurma memiliki kandungan fruktosa yang baik untuk kesehatan tubuh.

Kandungan dalam buah ini dapat mengontrol gula darah dengan mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah terlalu tinggi.

Buah ini sangat baik dikonsumsi oleh orang dengan kadar glikemik rendah dan mampu mencegah diabetes.

Menangkal Radikal Bebas. Kurma kaya akan antioksidan yang berkhasiat mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan tersebut berperan menjaga sel dan jaringan tubuh dari peradangan kronis pemicu penyakit berbahaya.

Flavonoid, asam fenolik dan karotenoid pada kurma mampu mengatasi kanker serta mengurangi gangguan mata efek penuaan, seperti degenerasimakula.

Menjaga Kesehatan Tulang. Kurma juga mengandung kalium, magnesium dan vitamin B yang baik untuk menjaga kesehatan tulang.

2. Minuman

Ilustrasi susu

Ilustrasi susu kental Manis. Getty Images/iStockphoto

Selama berpuasa tubuh akan membutuhkan asupan cairan untuk menjalankan fungsi organ-organnya dengan baik. Karena itu, ketika berbuka disunahkan untuk meminum air jika tidak tersedia kurma.

Dalam hadist riwayat At-Tirmidzi di atas, air putih disebutkan setelah kurma karena air putih yang suci dan bersih sangat baik dikonsumsi sebelum mencicipi hidangan berbuka puasa lainnya. Air putih itu ringan dan sangat mudah dicerna oleh tubuh.

Selain kurma dan air putih, menu berbuka lain yang disunahka adalah susu. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu,” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Sebagaimana kita tahu susu mengandung lemak baik, vitamin dan protein hewani yang sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Karena itu, susu bisa diandalkan sebagai menu berbuka yang menyehatkan.

3. Makanan manis

Menurut pendapat Al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, bahwa dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi diisyaratkan buka puasa dengan kurma itu karena manis.

Sesuatu yang manis dapat menguatkan penglihatan/ mata karena berpuasa, hal tersebut merupakan alasan (‘illat) yang baik.

Kutipan Al-Mubarakfuri selanjutnya mengatakan apabila ‘illat kesunahan buka puasa dengan kurma itu karena manisnya dan memberikan dampak positif yakni melembutkan hati seseorang. Maka hukum tersebut berlaku untuk semua makanan dan minuman yang manis.

Jadi, berdasarkan pendapat ulama tersebut apabila tidak memiliki kurma dan makanan-makanan yang sudah dijelaskan di atas.

Kita boleh menggantinya dengan makanan atau minuman manis seperti, kolak, madu, yogurt, buah dan lain sebagainya.

Walaupun begitu kandungan gula yang terkandung dalam menu berbuka puasa juga perlu diperhatikan.

Agar tubuh kita tidak menerima pasokan gula dan kalori yang berlebihan. Sebab sesuatu yang berlebihan itu tidak disukai oleh Allah SWT.

Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Syariat

Islam adalah agama lil alamin yang mengatur seluruh aspek kehidupan umatnya. Aturan dan tuntunan dalam Islam semata-mata demi kebaikan umat manusia untuk memberikan kemudahan dalam menjalani setiap ibadah.

Selama ini terdapat banyak kebiasaan-kebiasaan kurang baik untuk tubuh yang tidak sesuai dengan syariat.

Salah satunya adalah tata cara berbuka puasa, banyak orang yang membaca doa berbuka puasa terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan.

Padahal, menurut beberapa hadis dan keterangan ulama, tata cara berbuka yang benar yaitu membaca doa berbuka puasa setelah membatalkan puasa (‘aqib al-ifthar).

Berikut ini tata cara berbuka puasa yang sesuai dengan tuntunan syara’ dikutip laman NU Online:

1. Menyegerakan berbuka bila telah memasuki waktu berbuka/maghrib.

2. Berbuka terlebih dahulu sebelum salat maghrib.

3. Sebelum berbuka membaca Bismillahir rahmanir rahim secara lengkap atau cukup Bismillah. Apabila lupa, maka ketika ingat segera membaca Bismillahi awwalahu wa ‘akhirahu (Dengan Nama Allah sejah awal dan akhir).

4. Memakan kurma disunahkan ganjil 3 butir atau lebih.

5. Bila tidak ada kurma, maka disunahkan berbuka dengan minum air 3 teguk. Diutamakan air Zamzam tapi jika tidak ada bisa dengan air mineral atau kemasan.

6. Jika tidak ada air, disunahkan untuk berbuka dengan yang manis atau manisan.

7. Membaca doa puasa dengan mengangkat kedua belah tangan ke atas.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ، إِنْ شَاۧءَ اللّٰهُ

تَعَالَى، يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ، اِغْفِرْ لِيْ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الّذِيْ أَعَانَانِيْ (هَدَانِيْ) فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ

Artinya. "Ya Allah bagiMulah aku berpuasa, atas rizki-Mu lah aku berbuka, pada-Mu lah aku beriman, kepada-Mu lah aku bertawakkal (berserah diri). Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan semoga tetaplah pahala --puasa, insya Allah Taala. Duhai Yang Maha Luas Anugerah-Nya, berikanlah ampunan bagiku. Segala puji bagi Allah Yang telah menolongku (memberikan petunjuk) sehingga aku berpuasa, dan yang telah memberikan rizki kepadaku sehingga aku bisa berbuka."

8. Makan dan minum secukupnya.

9. Setelah selesai makan dan minum hendaknya membaca doa:

اَلْحَمْدُ للِهِٰ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

Artinya, “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik (murni terhindar dari riyâ’ dan sum‘ah) nan berkah (berkembang, terus menerus tidak terputus), yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami” (HR. Al-Bukhari dari Abu Umamah r.a.)

Atau membaca doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam Hadist Riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi,

اَلْحَمْدُ للِهِٰ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هٰذَا، وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ

Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan ini kepadaku, dan telah memberikannya rizki kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku”.

Tata cara dan berdoa di atas apabila berbuka puasa dengan hidangan sendiri (di rumah).

Tetapi bila berbuka di tempat orang, maka sebelum berbuka membaca doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW dalam HR. Ahmad dari Anas bin Malik r.a, sebagai berikut:

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَتَنَزَّلَتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَغَشِيَتْكُمُ الرَّحْمَةُ

Artinya, ”Berbuka di tempat kalian orang-orang yang berpuasa, dan turun kepada kalian para malaikat, serta menyantap makanan kalian orang-orang yang baik, dan semoga kalian diliputi oleh rahmat Tuhan.” (HR. Ahmad dari Anas bin Mâlik r.a.).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2021 atau tulisan lainnya dari Dewi Rukmini

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dewi Rukmini
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Dhita Koesno