tirto.id - Bakal calon Ketua Umum Golkar Mahyudin mengaku tidak keberatan dengan kewajiban membayar iuran Rp1 miliar untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali yang akan berlangsung pada 15-17 Mei 2016.
"Uang iuran sudah saya bayar. Ini bentuk partisipasi saya sebagai kader. Saya tidak merasa dipaksa menyetor uang pendaftaran," ujarnya saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Wakil Ketua MPR RI itu mengaku ikhlas membayar uang iuran tersebut karena pelaksanaan Munaslub memerlukan biaya untuk tempat penyelenggaraan, konsumsi dan lain-lain. Dan iuran tersebut, kata dia, sebagai bagian dari perjuangan untuk partai berlambang beringin itu.
"Itu saya rasa kontribusi saya. Saya ikhlas berjuang untuk partai, jangankan Rp1 miliar. Kalau DPP Golkar meminta saya menjual rumah juga akan saya jual," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar Rambe Kamarul Zaman mengatakan iuran Rp1 miliar yang dibebankan kepada para bakal calon ketua umum Golkar bukan lah bentuk praktik transaksional.
Untuk membantah hal tersebut, Rambe juga mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ikut mengawal dan memastikan asal uang yang diberikan oleh para kandidat.
"Yang mau diusut KPK bukan jumlah uangnya, tapi dari mana asal uang itu. Yang jelas iuran ini tidak masalah, karena kan ini kegiatan internal partai," ktanya.
Sebelumnya diberitakan, Munaslub Partai Golkar akan diadakan di Bali pada 15-17 Mei 2016 dengan masa pendaftaran bakal Calon Ketua Umum Golkar dibuka Selasa (3/5/2016) hingga Rabu ini.
Para bakal calon Ketua Umum yang disebut akan maju antara lain, Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Wati Amir.
Bakal calon ketua umum yang sudah mendaftar lebih dulu adalah Aziz Syamsudin. (ANT)
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH