Menuju konten utama
Tragedi Stadion Kanjuruhan

Mahfud MD Klaim Jokowi Menaruh Atensi soal Isu Gas Air Mata

Mahfud MD sebut Jokowi meyakini gas air mata seharusnya tidak bisa menimbulkan korban jiwa bila tidak berlebihan.

Mahfud MD Klaim Jokowi Menaruh Atensi soal Isu Gas Air Mata
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (ketiga kiri) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri) bersiap melakukan konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku ada masyarakat yang salah paham dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang hanya menyinggung kunci dan tangga serta tidak menyinggung soal gas air mata. Mahfud justru menilai Jokowi sangat menaruh atensi pada isu gas air mata.

“Jadi presiden perhatiannya tinggi terhadap masalah gas ini. Bukan soal curam apa itu, karena bicara curam dari sisi teknis kestadionan, tapi presiden malah lebih tahu dari saya lah paling tidak suasana lapangan,” kata Mahfud MD dalam acara Mata Najwa dikutip Tirto, Jumat (7/10/2022).

Mahfud MD menuturkan, Jokowi menceritakan kepadanya soal kondisi Stadion Kanjuruhan. Jokowi meyakini bahwa gas air mata seharusnya tidak bisa menimbulkan korban jiwa jika tidak berlebihan.

“Saya sudah pernah ke sana, tidak ada tutup (stadion) di atas katanya. Mestinya kalau gas air mata tidak berlebihan atau tidak daluwarsa misalnya, ndak akan menyebabkan seperti itu,” kata Mahfud.

“Nah, presiden itu tahu yang begitu itu, sehingga keliru kalau orang mengatakan presiden perhatiannya cuma tangga. Bukan itu. Waktu melihat tangga mengatakan begitu. Oh ini salah nih. Sebelum itu dan ketika memanggil saya membentuk TGPF, itu karena memang perhatiannya bukan hanya itu [soal tangga dan curam]” kata Mahfud MD.

Insiden Stadion Kanjuruhan adalah salah satu tragedi pesepakbolaan Indonesia. Sekitar 131 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka dalam kasus ini.

Merespons hal tersebut, pemerintah langsung menghentikan Liga 1 dan melakukan evaluasi dengan membentuk tim gabungan independen pencarian fakta di bawah komando Mahfud MD. Terbaru, Polri menetapkan 6 orang tersangka, termasuk Direktur Utama PT Liga Indonesia Bersatu, Akhmad Hadian Lukita.

Baca juga artikel terkait TRAGEDI KANJURUHAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz