tirto.id - Calon kubu tengah dan mantan menteri ekonomi Emanuel Macron serta calon sayap kanan Marine Le Pen pada Minggu (23/4/2017) diproyeksikan menempati posisi teratas dalam putaran pertama pemilihan presiden Perancis.
Perkiraan didasari atas penghitungan awal kertas suara oleh lembaga survei Elabe untuk lembaga penyiaran lokal BFMTV menunjukkan Macron unggul dengan 24 persen suara, dan Le Pen meraih 21,8 persen. Sebanyak 11 calon ikut dalam pemilihan presiden Prancis tahun ini, dan kedua calon utama dijadwalkan berhadapan dalam babak berikutnya pada 7 Mei.
Dalam satu pertemuan setelah pemungutan suara, Le Pen memuji hasil tersebut sebagai hasil yang "bersejarah", dan menyampaikan "terima kasih yang sangat besar" kepada para pendukungnya, seperti dikutip Antara, Senin (24/4/2017).
Calon presiden tersebut juga menyeru agar pemilih bergabung dengannya untuk menciptakan "persatuan nasional", dan berjanji akan membawa "pilihan yang sangat besar" buat negeri tersebut. Presiden Prancis Francois Hollande mengucapkan selamat kepada Macron melalui telepon karena ia maju ke putaran kedua.
Calon konservatif sayap-kanan Francois Fillon mengakui kekalahan pada Ahad malam, dan berikrar akan memberi suara buat Macron dalam babak kedua pada 7 Mei. "Saya kalah. Jangan tercerai-berai, tetap bersatu," kata Fillon kepada pendukungnya dalam satu pertemuan setelah pemungutan suara.
Menurut perkiraan yang diperbarui, Fillon berada di posisi ketiga dengan 19,9 persen suara, sedangkan calon dari sayap kiri Jean-Luc Melenchon menempati posisi keempat dengan 19,3 persen suara.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora