tirto.id - Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat yang mengiringin shalat fardhu, berdasarkan hukumnya, dapat dibedakan menjadi shalat sunnah rawatib muakkad dan shalat rawatib ghairu muakkad. Apa saja shalat rawatib qobliyah dan bakdiyah yang termasuk kedua golongan tersebut, dan berapa jumlah rakaatnya?
Menunaikan shalat lima waktu hukumnya wajib bagi umat Islam. Dalam sehari semalam, seorang muslim mesti mengerjakan shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya sejumlah total 17 rakaat. Allah berfirman dalam Surah an-Nisa:103, "Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman".
Shalat adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat. Diriwayatkan, Nabi Muhammad saw. bersabda, Allah akan berfirman kepada malaikat, "Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau kurang? Jika sempurna, maka catatlah baginya dengan sempurna".
Jika terdapat kekurangan, Allah meminta malaikat memeriksa apakah sang hamba memiliki amalan shalat sunnah. Jika ada, maka Allah bersabda, "Cukupkanlah kekurangan dalam shalat wajib hamba-Ku itu dengan (menambahkan dari) shalat sunnahnya" (H.R. Abu Dawud).
Dalam Kitab Fathul Mu'in karya
"Disunnahkan berdasarkan hadits saḥīḥ dalam kitab-kitab sunnah untuk melakukan 4 rakaat sebelum ashar, 4 rakaat sebelum zuhur, 4 rakaat setelahnya (zuhur), dan 2 rakaat setelah maghrib."
"Disunnahkan menyambung 2 rakaat (setelah maghrib) itu dengan shalat fardhu, tapi tidaklah hilang keutamaan menyambungnya sebelum mengerjakan 2 rakaat itu dengan melaksanakan zikir yang diajarkan Nabi setelah shalat fardhu.
(Sunnah pula 2 rakaat ringan setelah Isya, dan 2 rakaat sebelum isya', jika tidak disibukkan dengan menjawab adzān. Jika waktu di antara azān dan iqamah masih longgar, maka kerjakan 2 rakaat sebelum Isya. Jika tidak longgar, akhirkan 2 rakaat itu, dan 2 rakaat sebelum subuḥ)."
Rincian detailnya adalah sebagai berikut:
Shalat subuh: 2 rakaat sebelum subuh
Shalat zuhur: 4 rakaat sebelum zuhur dan setelah zuhur
Shalat ashar: 4 rakaat sebelum ashar
Shalat maghrib: 2 rakaat setelah maghrib
Shalat isya: 2 atau 4 rakaat setelah isya'
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Dalam pengerjaannya, terdapat shalat sunnah rawatib yang muakkad dan yang ghairu muakkad. Yang dimaksud muakkad adalah yang penekanannya sangat kuat, atau sangat dianjurkan.
Dalam Fathul Mu'in karya
halat sunnah rawatib yang muakkad dalam sehari semalam, berjumlah 10 rakaat. Rinciannya adalah sebagai berikut.Shalat subuh: 2 rakaat sebelum subuh
Shalat zuhur: 2 rakaat sebelum zuhur dan 2 rakaat setelah zuhur
Shalat maghrib: 2 rakaat setelah maghrib
Shalat isya: 2 rakaat setelah isya'
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia "menghafal dari Nabi saw. 10 rakaat (sunnah rawatib), yaitu 2 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat sesudah zuhur, 2 rakaat sesudah maghrib di rumahnya, 2 rakaat sesudah ‘isya di rumahnya, dan 2 rakaat sebelum subuh.” (H.R. Bukhari).
Sementara itu, dalam riwayat dari jalur Anbasah bin Abu Sufyan, dari Ummu Habibah ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa dalam sehari semalam shalat sunnah 12 rakaat maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga; 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelahnya (setelah zuhur), 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya, dan 2 rakaat sebelum subuh" (H.R. Tirmidzi).
Terkait shalat sunnah sebelum subuh, diriwayatkan dari 'Ubaid bin 'Umair bahwa Aisyah ra. menyampaikan "Sesungguhnya Rasulullah saw. tidak pernah memiliki perhatian yang lebih terhadap shalat sunnah melebihi perhatian beliau terhadap 2 rakaat sebelum subuh." (H.R. Abu Dawud).
Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakkad
Yang termasuk ke dalam shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah 2 rakaat sebelum zuhur (qobliyah zuhur), 2 rakaat setelah zuhur (bakdiyah zuhur), 2 atau 4 rakaat sebelum ashar (qobliyah ashar), 2 rakaat sebelum magrib (qobliyah maghrib), dan 2 rakaat sebelum isya (qobliyah isya).
Editor: Iswara N Raditya