tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aturan insentif pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan segera diumumkan. Rencananya aturan itu akan ditetapkan pada awal Februari mendatang dan insentif akan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua, nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," ungkap Menko Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, dikutip Jumat (26/1/2023).
Luhut mengatakan Indonesia telah siap dalam membangun ekosistem menuju transformasi KBLBB dengan telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw materialnya, refinerynya, EV batterynya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan Presiden akan ground-breaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti," katanya.
Lebih lanjut, Luhut memaparkan dengan adanya industri hilir (downstream industry) membuat perekonomian Indonesia lebih berimbang antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Terlebih dulu ekonomi domestik masih banyak terpusat di Jawa dan Sumatera.
"Sekarang investasi 53 persen atau lebih sudah ada di Indonesia Timur. Pendidikan terbaik, Politeknik terbaik berada di Indonesia Timur. Di Davos, saya sudah sampaikan kita buat integrated project sehingga renewable energy di Sulawesi seperti wind, solar panel, hydro power, geothermal kita integrasikan mengurangi coal fire itu sebagai bagian dari JETP (Just Energy Transformation Project)," paparnya.
Luhut menyampaikan Indonesia akan terus memanfaatkan inisiatif pertumbuhan hijau sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan menyambut baik kolaborasi dengan pemain global.
Selain itu, pasca suksesnya penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Jokowi telah memberikan arahan. Salah satunya segera menindaklanjuti dengan membentuk task force untuk finalisasi kesepakatan, ada 226 proyek multilateral dengan nilai 238 miliar dolar As dan 140 proyek bilateral dengan nilai 71,4 miliar dolar AS. Di samping itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan South-South Cooperation untuk mendongkrak investasi dan ekspor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin