Menuju konten utama

Lion Air Klarifikasi Soal Gurauan Penumpang Terkait Bom & Teroris

Setelah melakukan pengecekan, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

Lion Air Klarifikasi Soal Gurauan Penumpang Terkait Bom & Teroris
Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Djalaludin, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (1/5). Faktor cuaca dan peralatan menjadi kendala evakuasi tersebut sehingga aktivitas bandara masih ditutup. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww/18.

tirto.id - Pihak Lion Air memberikan klarifikasi mengenai tindakan usil salah satu penumpang berinisial DB dengan nomor kursi pesawat 9C yang mengaku teroris dan sedang membawa bom.

“Ada gurauan bom dari seorang penumpang laki-laki berinisial DB dengan nomor kursi 9C yang ketika dalam proses masuk ke pesawat,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (16/5/2018).

Danang menjelaskan, pesawat yang ditumpangi DB adalah rute Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Saat itu, DB mengaku kepada salah satu awak kabin bahwa dirinya seorang teroris dan membawa bom dalam sebuah tas. Mendengar hal itu, kata Danang, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan menurut standar penanganan ancaman bom.

“Seluruh 200 penumpang dewasa, barang bawaan dan kargo, harus kembali ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali. Atas kerjasama yang baik di antara kru pesawat, petugas layanan di darat dan petugas keamanan, maka proses pemeriksaan diselesaikan secara teliti, tepat dan benar,” ungkapnya.

Setelah melakukan pengecekan, kata Danang, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan yang dapat mengancam keselamatan penerbangan.

“Sesuai prosedur atas sikap penumpang itu, Lion Air menurunkan DB berikut bagasi dan barang bawaannya. Lion Air telah menyerahkan DB ke avsec airlines, avsec Angkasa Pura II cabang Pekanbaru, otoritas bandar udara serta pihak berwenang untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut,” kata Danang.

Namun, Lion Air JT 291 telah diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 15.54 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35 WIB. Pesawat telah mendarat di Cengkareng pada 17.22 WIB.

Akibat insiden itu, Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan Cengkareng menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur dan Bandar Udara Internasional El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga artikel terkait LION AIR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto