Menuju konten utama

Lily Wahid Buka Suara Soal Perayaan Imlek di Indonesia

Lily Chodidjah Wahid mengajak semua pihak untuk menjadikan Imlek sebagai momentum yang tepat untuk kembali menghormati saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Lily Wahid Buka Suara Soal Perayaan Imlek di Indonesia
lily wahid. [Foto/ANTARANEWS]

tirto.id - Tokoh kebangsaan Lily Chodidjah Wahid menyampaikan apabila masih ada masyarakat Indonesia yang masih mempermasalahkan Imlek dan kebhinekaan Indonesia, maka itu merupakan langkah mundur dan buang-buang waktu.

"Dulu di zaman orde baru, Imlek tidak boleh. Tapi di era Gus Dur, Imlek boleh dijalankan. Menurut saya itu lebih riil dalam mewujudkan kebhinekaan di Indonesia. Tentu itu harus didukung seluruh unsur bangsa tanpa terkecuali," kata Lily di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (26/1/2017).

Adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga mengatakan bahwa kebhinekaan di Indonesia harus didukung oleh seluruh masyarakat dan tanpa terkecuali.

"Masalah kebhinekaan dan beda agama itu sudah lama selesai. Kita jangan mundur lagi mengurusi hal-hal seperti itu. Tugas kita sama-sama mengingatkan tujuan kita bernegara, yaitu memakmurkan rakyat, bukan membuat rakyat malah bingung dan terganggu," tutur putri Pahlawan Kemerdekaan KH Wahid Hasyim ini.

Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan hari raya Imlek sebagai momentum untuk mempersatukan kerukunan antar umat beragama dan bukan merusak kerukunan yang sudah baik.

"Dengan dinamika bangsa yang terjadi akhir-akhir ini, semua harus berjiwa lapang dan bisa menerima perbedaan yang ada. Itulah Indonesia," kata mantan anggota DPR RI dari PKB ini.

Ia mengatakan, masalah kebhinekaan tidak perlu diributkan lagi karena sejak Indonesia merdeka bangsa ini sudah terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan lain-lain.

Apa yang terjadi akhir-akhir ini, kata Lily adalah suatu kondisi pemutarbalikan fakta. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk tetap tenang dalam menyikapi dinamika yang terjadi menjelang Pilkada serentak, khususnya menyangkut kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurutnya, kasus itu sebenarnya sederhana, yaitu umat ingin Ahok diadili, tapi belakangan yang timbul justru fitnah anti-kebhinekaan.

"Hal-hal seperti itu tidak usah diributin lagi karena sudah menjadi bagian dari kehidupan berbangsa kita dengan Bhinneka Tunggal Ika. Saya justru khawatir dengan ditimbulkannya anti-Islam karena kondisi itu membuat yang radikal merasa punya celah untuk bergerak," katanya.

Lily juga meminta agar semua pihak lebih bisa menerima keadaan dengan lebih sadar, lebih jernih, dan berupaya mencapai cita-cita kemerdekaan, yaitu menyejahterakan rakyat dengan sungguh-sungguh.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2017 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto