tirto.id - Implementasi urban farming bisa menjadi salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat perkotaan, seperti Jakarta. Hal ini disampaikan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Francine Eustacia.
Namun, menurut Francine, perlu ada dukungan lebih kuat dari Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta agar warga di Jakarta tertarik dengan urban farming.
"Dengan dukungan ini, urban farming dapat kembali menjadi solusi ketahanan pangan berbasis masyarakat yang efektif, khususnya di kota besar seperti Jakarta," ujar dia saat dihubungi, Rabu (4/11/2024).
Dia mencontohkan, untuk meningkatkan minat masyarakat Jakarta dalam bercocok tanam di pekarangan rumah, perlu ada distribusi bibit tanaman komoditas strategis sebagai stimulan.
Francine menambahkan, praktik urban farming untuk memperkuat ketahanan pangan di masyarakat ini bisa dilaksanakan dengan basis awal lingkungan keluarga. Maka itu, penanaman komoditas strategis bisa menjadi upaya mengantisipasi kekurangan pasokan pangan untuk konsumsi rumah tangga.
Dia optimistis praktik urban farming secara luas di Jakarta akan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar kota.
"Masyarakat juga dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan melalui urban farming, yang sempat berkembang cukup baik di Jakarta sebelum Pandemi Covid-19," kata Francine.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih mendorong Dinas KPKP rutin menggelar pelatihan budidaya tanaman pangan melalui urban farming. Dengan adanya pelatihan itu, warga Jakarta bisa belajar teknik dan cara bercocok tanam menggunakan media tanam tanah maupun hidroponik.
"Menjaga ketahanan pangan dengan cara-cara sederhana, seperti menanam sayuran di pekarangan rumah," kata dia.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis
