Menuju konten utama

Ledakan di Pabrik Kimia Cina Menewaskan 19 Orang dan 12 Terluka

Ledakan di pabrik kimia Cina membuat kobaran api terus membakar selama sekitar 5 jam dan memusnahkan 3 bangunan berlantai tiga.

Ledakan di Pabrik Kimia Cina Menewaskan 19 Orang dan 12 Terluka
Petugas penyelamat mencoba memadamkan api setelah ledakan di sebuah pabrik kimia di dalam sebuah taman industri di Yibin, provinsi Sichuan, China 12 Juli 2018. FOTO/Reuters

tirto.id - Ledakan di sebuah kompleks industri di Provinsi Sichuan, Cina telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 12 orang lainnya. Peristiwa terjadi ketika pekerja mengganti jadwal shift.

Seperti dilansirkan NHK, Jumat (13/7/2018), ledakan itu terjadi di sebuah pabrik kimia di Yibin sekitar pukul 18.30 waktu setempat, Kamis. Dilaporkan bahwa api terus membakar selama sekitar 5 jam dan memusnahkan 3 bangunan berlantai tiga.

Rekaman video dan foto yang disebarkan online menunjukkan api merah dan gumpalan asap hitam. Mesin pemadam kebakaran telah menyemprotkan air dalam upaya memadamkan api.

Pihak berwenang dan polisi setempat sedang menyelidiki untuk mencari tahu apa yang menyebabkan ledakan itu. Diduga, metanol yang terbakar menjadi pemicu ledakan terjadi. Ada pun pabrik Yibin Hengda ini membuat bahan kimia untuk industri makanan dan farmasi.

Ada sejumlah ledakan mematikan di fasilitas industri Cina dalam beberapa tahun terakhir. Negara ini menghadapi tantangan untuk meningkatkan keamanan industri.

Mengutip BBC, gedung-gedung bertingkat tiga di pabrik itu terbakar hingga ke rangka baja. Sementara itu, bangunan di dekatnya ikut pecah pada bagian jendela.

Kecelakaan itu terjadi setelah bencana besar sebelumnya di pabrik-pabrik kimia di Cina. Pada 2015, misalnya, sebanyak 173 orang tewas dalam ledakan di gudang kimia di kota pelabuhan timur laut Tianjin.

Negara ini menghadapi tantangan untuk meningkatkan keamanan industrinya. Penyelidikan resmi terhadap ledakan itu ditemukan bahwa korupsi, koneksi politik, dan kolusi memungkinkan sejumlah area dipangkas dan sistem keamanan dikesampingkan.

Ledakan mulanya terjadi ketika satu tumpuk nitroselulosa, bahan kimia yang digunakan dalam cat kuku, telah dibiarkan kering sehingga makin berkobar akibat panas sinar matahari. Api menjalar ke tumpukan besar 800 ton pupuk amonium nitrat.

Dari 26 petugas pemadam kebakaran yang dikirim ke kobaran api, delapan orang tidak pernah kembali. Banyak dari yang lain menderita luka bakar serius dan cedera lainnya. Dilaporkan, total biaya kerusakan itu lebih dari $1 miliar, termasuk sekitar 300 bangunan yang hancur.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari