tirto.id - Perum Bulog hari ini meluncurkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium di seluruh Indonesia secara serentak. Ada 15 ribu ton beras yang akan didistribusikan ke 205 pasar tradisional di 82 kota setiap harinya.
Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetio mengatakan sebenarnya upaya intervensi pasar untuk menstabilkan harga beras itu belum terlalu mendesak untuk dilakukan.
"Walaupun harga beras medium sudah naik sekitar 4 persen," ujar Arief di Divre BULOG Jakarta pada Selasa (4/9/2018).
Arief berpendapat demikian karena harga beras medium di pasar masih relatif stabil meski sedikit mengalami kenaikan. Dia mencatat stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) masih memenuhi kebutuhan, yakni di kisaran 43-44 ribu ton. Angka itu di atas batas aman stok, yaitu 20-25 ribu ton beras.
Kendati demikian, Arief menganggap langkah Bulog menggelontorkan 15 ribu ton beras ke pasar setiap hari tetap positif. Menurut dia, langkah Bulog itu merupakan upaya pencegahan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras. Hal ini mengingat harga gabah di Jawa sudah di kisaran Rp5.500 per Kg.
"Nah kalau harga gabah di kisaran Rp5000 hingga 5.500 per Kg, harga berasnya kan bisa 2 kali lipat. Pemerintah intervensi, jadi ini bagus kan. Jadi, preventif-lah. Jadi ini bukan kuratif dulu, kalau harga udah naik [signifikan] baru [intervensi pasar]," ujarnya.
Langkah Bulog memang sesuai dengan keputusan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 27 Agustus 2018 dan Surat Kemendag pada 31 Agustus 2018. Kegiatan KPSH dilaksanakan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
PT Food Station ikut mendukung stabilisasi harga beras di Jakarta yang diupayakan pemerintah dengan terus mendatangan pasokan beras dari berbagai divre Bulog.
"Minggu depan ke divre Bulog di Makassar, Sulawesi sudah ambil 5.000 ton beras medium untuk stabiliasasi harga beras medium di Jakarta karena harga gabah di Jawa sudah tigggi," ujar Arief.
Menurut dia, beras medium Bulog sudah memiliki kualitas bagus dan saat ini stoknya sedang tinggi sebesar 2,6 juta ton.
"Jadi udah enggak ada polemik lagi dengan beras medium Bulog. Kita beli seperti sekarang nanti kontainer masuk minggu depan," ujarnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom