Menuju konten utama

BULOG Ubah Skema Penyaluran Beras Sejahtera Jadi 3 Bulan Sekali

Budi Waseso mengatakan, perubahan skema penyaluran beras sejahtera ini dilakukan untuk membantu mengurangi stok beras yang menumpuk di gudang.

BULOG Ubah Skema Penyaluran Beras Sejahtera Jadi 3 Bulan Sekali
Tumpukan karung beras di gudang Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (4/9/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah menugaskan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk mengubah skema penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (Rastra) kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, perubahan skema penyaluran beras ini akan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Sementara sebelumnya, pengiriman beras hanya dilakukan sebulan sekali.

Sebagai contoh, pemberian beras sejahtera pada bulan September, Oktober dan November akan disalurkan pada bulan September sebanyak 300 ribu ton. Sementara untuk periode Desember, Januari dan Februari juga akan diberikan sebanyak 300 ribu ton lagi pada Desember 2018.

Menurut Tri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Menteri Sosial (Mensos) untuk merealisasikan upaya perubahan skema tersebut.

"Koordinasi dengan Menko PMK dan Mensos. Berasnya enggak ada masalah. Jadi, ada 100 ribu ton per bulan dan 600 ribu ton sampai Desember," ujar Tri di Jakarta pada Selasa (4/9/2018).

Sementara itu, Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso mengatakan pengubahan skema penyaluran beras sejahtera ini dilakukan berdasarkan hasil keputusan Rakortas pada 27 Agustus 2018 dan Surat Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 31 Agustus 2018.

"Sehubungan harga beras yang mengalami kenaikkan 0,11 persen dari minggu ke-3 ke minggu ke-4 bulan Agustus 2018. Ada peningkatan harga beras medium di kalangan masyarakat, yang bisa sumbang inflasi," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.

Selain itu, Buwas mengklaim bahwa perubahan skema penyaluran beras sejahtera ini juga bisa membantu mengurangi stok beras BULOG yang menumpuk di gudang. "Beras BULOG banyak. Hari ini stok beras 2,6 juta ton termasuk beras serapan petani, termasuk beras eks impor," ujarnya.

Dengan stok beras 2,6 juta ton, kata dia, maka pihaknya harus menyewa gudang Angkatan Udara Republik Indonesia (Auri) untuk meletakkan beras. "Langkah baru kita ini untuk meringankan BULOG karena gudang kami penuh. Kita terbebani dengan sewa, harus pinjam. Sekarang AURI itu meminjamkan gudangnya untuk kami," ujar Buwas.

Baca juga artikel terkait BULOG atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto