tirto.id - La Nyalla Mattalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD dengan perolehan suara sebanyak 47 suara. Sidang paripurna DPD RI juga menetapkan 3 wakil ketua yakni Nono Samponon, Mahyudin, dan Sultan Bachtiar.
"Pemilihan ketua DPD RI susunan terpilih 1 orang ketua dan 3 wakil ketua. Wakil ketua 1-3 menyesuaikan keseimbangan wilayah dan bersifat kolektif kolegial," ucap Jialyka Maharani (22) selaku wakil ketua pimpinan DPD sementara di Nusantara 5, Selasa (1/10/2019).
Pemilihan pimpinan DPD ini dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB tetapi baru mulai di pukul 20. 00 WIB lewat. Pemilihan dilakukan melalui mekanisme voting. Sebabnya, para calon tidak menemukan kesepakatan dalam kesempatan bermufakat mengenai siapa yang akan menjadi ketua DPD RI. Dari total waktu skors 15 menit, mereka hanya menggunakan sekitar separuhnya.
Proses pemilihan baru dimulai sekitar pukul 21.45 WIB. Sebelumnya, pimpinan sidang sementara memberi skors 15 menit bagi sekretariat jenderal DPD RI mempersiapkan kelengkapan. Mulai dari kotak hingga surat suara.
Sebelum pemilihan benar-benar dimulai, anggota DPD RI sempat meminta pemeriksaan daftar hadir untuk memastikan ketepatan jumlah dan semua anggota hadir telah meneken presensi. Untuk menjamin keabsahan suara, pimpinan sidang sementara menetapkan setiap anggota yang hadir harus menukarkan kartu presensi mereka dengan surat suara.
Voting dilakukan dengan memanggil satu per satu dari total 132 anggota yang hadir untuk maju ke bilik suara dan memasukkan surat suara ke kotak. Surat suara sah jika pilihan dibubuhkan dalam bentuk lingkaran pada nomor urut calon ketua DPD RI. Setiap anggota memiliki satu hak suara untuk memilih satu dari 4 calon ketua DPD RI.
Seluruh anggota selesai memasukkan surat suara per 22. 30 WIB. Namun sempat terhambat oleh tarik-ulur pemilihan saksi dari tiap sub wilayah perwakilan.
Pukul 22.37 WIB, wakil ketua DPD sementara, Jialyka membacakan ada perbedaan suara dari 132 menjadi 134 anggota. Penambahan jumlah ini pun memicu protes dari berbagai anggota. Ada yang menyalahkan karena pimpinan sementara tidak mengabsen satu per satu dan kurang cermat.
"Tolong tunjukan presensi fisiknya," ucap seorang anggota. "Tolong tunjukin kelebihan 2 anggota itu siapa dengan tegas. Ini jangan sampai jadi penggelembungan," ucap anggota lainnya.
Adapun perolehan suara secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Sub Wilayah Timur I
Mahyudin : 28 suara.
Sub Wilayah Timur II
Nono Sampono : 40 suara
Untuk Sub Wilayah Barat I
Sultan Bachtiar : 18 suara
Sub wilayah barat II
La Nyalla : 47 suara
Saat mencalonkan sebagai Ketua DPD, La Nyalla berjanji untuk berbicara kepada Menkeu terkait bantuan bagi anggota DPD, menambah staf anggota dari 3 menjadi 5-7 orang, fasilitas rumah dinas anggota DPD agar seperti DPR RI, akomodasi biaya ke luar negeri yang mencangkup staff sampai kaukus bagi perempuan di legislatif.
"Banyak anggota DPD daerah yang tidak memiliki rumah di Jakarta. Sementara DPR RI ada rumah dinas saya akan bicara dengan Menkeu agar ada skema bantuan anggota DPD," ucap La Nyalla dalam paparannya.
Sementara itu, Nono menjanjikan amandemen pada salah satu pasal UUD 1945 dan juga menjajikan fasilitas yang adil bagi anggota. Lalu Sultan Bachtiar lebih menekankan pada kesediaan para anggota lain untuk memberikannya amanah dan memastikan keterpilihannya akan menyatukan semua anggota. Terakhir, Mahyudin menyampaikan secara terperinci poin-poin perbaikan apa saja yang ingin ia capai dan apa yang perlu ditingkatkan pada DPD ke depannya.
La Nyalla merupakan bekas ketua umum PSSI. Ia sempat terseret kasus korupsi, gagal maju ke Pilgub Jawa Timur lantas berpolemik dengan Prabowo Subianto, dan kemudian menyeberang ke kubu Jokowi jelang Pilpres 2019.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti