Menuju konten utama

Kulit Ayam Goreng Memang Enak, tapi Sehatkah?

Kulit ayam goreng mengandung hampir 85 persen lemak tidak jenuh tunggal dan lemak jenuh.

Kulit Ayam Goreng Memang Enak, tapi Sehatkah?
Ilustrasi kulit ayam goreng. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Beberapa hari lalu KFC Indonesia mengeluarkan varian menu baru bernama ‘Chicken Skin’. KFC menampilkan ilustrasi gambar kulit ayam goreng berbalut tepung yang dikemas dalam kantung kertas kombinasi warna merah putih. Sisi kanannya menampilkan kalimat persuasif untuk menarik pembeli: "Chicken Skin, Gak Pernah Cukup."

Satu bungkus kulit ayam goreng KFC dibanderol seharga Rp13.636. Saat ini, varian menu baru itu baru bisa dinikmati di enam gerai saja. Bukan tak mungkin penjualannya akan meluas ke gerai lain, mengingat banyak orang menggilai sajian kulit ayam sebagai panganan. Bagian terluar pada daging ayam ini memang terasa gurih sehingga wajar membikin lidah ketagihan.

Trisna, 27 tahun, adalah salah satu penggemar kulit ayam. Baginya, kulit merupakan bagian terlezat yang ada pada daging ayam. Setiap pergi ke KFC, perempuan ini selalu memesan paket ‘Wings’ yang punya bagian kulit ayam lebih banyak dan tekstur daging yang lebih lembut.

“Kalau ke KFC emang yang dicari kulit ayam yang krispi. Biasanya aku makan itu [kulit] terakhir. Save the best for the last,” katanya.

Daya tarik utama menu baru KFC ini terletak pada rasa gurih kulit ayam ditambah tekstur yang kenyal dan krispi jika digoreng. Saat mendengar KFC mengeluarkan menu baru khusus kulit ayam, Trisna ikut antusias. Ia langsung mencari gerai mana saja yang sudah menyediakan menu tersebut dan berencana mencicipinya.

Dr. Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah menjelaskan rasa gurih pada kulit ayam berasal dari kandungan lemak tinggi. Lemak adalah senyawa kimia yang memiliki rasa gurih dan dikenal dapat meningkatkan cita rasa makanan sehingga dapat membikin ketagihan. Namun lemak, juga menjadi faktor dari berbagai macam penyakit seperti obesitas, jantung, hipertensi, diabetes, hingga kanker.

Pertanyaannya kemudian, seberapa bahayakah tingkat kandungan lemak pada kulit ayam?

Berbeda dengan Trisna yang menjadikan kulit ayam sebagai penganan favorit, bagi segelintir orang, kulit ayam adalah musuh. Apalagi bagi mereka yang sedang menjalankan diet, makanan tersebut dianggap sebagai sumber lemak. Lebih banyak lemak artinya ada kalori lebih yang harus dikeluarkan tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme. Jika tidak, maka tumpukan lemak bakal jadi sumber penyakit berbahaya.

“Kalori dalam 1 gram lemak memang jauh lebih besar dibanding dengan 1 gram karbohidrat atau protein,” terang Juwalita.

Tiap 1 gram karbohidrat atau protein kira-kira mengandung setengah dari kalori 1 gram lemak. Jika 1 gram lemak memiliki kalori berkisar 9-10 kal, maka karbohidrat atau protein mengandung 4-5 kal per 1 gram. Kulit ayam goreng, terangnya, mengandung hampir 85 persen lemak yang sebagian besarnya merupakan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak jenuh.

“Nah lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular,” kata dokter Juwalita.

Lezatnya Makan Kulit Ayam

Lemak, dalam kadar yang tepat memiliki banyak fungsi. Selain menjadi cadangan energi jangka panjang, ia juga membantu pembentukan beragam macam hormon, membran sel, sistem saraf dan otak, serta mengangkut vitamin ke seluruh tubuh. Senyawa ini terbagi menjadi beberapa jenis, yakni lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, lemak jenuh, dan lemak trans.

Menurut Harvard School of Public Health, lemak tak jenuh merupakan jenis lemak paling sehat. Ia memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Sementara lemak jenuh memiliki sifat meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat sekaligus mematikan kolesterol baik.

Infografik Kulit ayam

Infografik Kulit ayam. tirto.id/Nadya

Selama ini, orang cenderung percaya bahwa daging ayam tanpa kulit, terlebih dada merupakan bagian paling sehat dari ayam yang rendah kalori. Namun, laporan dari CNN ternyata menyebut jumlah kalori daging ayam dengan dan tanpa kulit tak berbeda jauh. Setengah dada dada ayam dengan kulit 12 ons, hanya mengandung 2,5 gram lemak jenuh dan 50 kalori lebih banyak dari daging ayam tanpa kulit.

“Terlebih, 55 persen lemak di kulit ayam merupakan lemak tidak jenuh tunggal, jenis yang lebih baik untuk jantung,” kata Amy Myrdal Miller, direktur program Inisiatif Strategis di The Culinary Institute of America, Greystone.

Dipacak laman Live Strong, memasak ayam dengan kulitnya ternyata justru mencegah penyerapan minyak oleh daging. Kondisi tersebut bisa terjadi dengan catatan ayam dimasak pada suhu 350 derajat atau lebih tinggi. Suhu panas akan menarik uap air dari daging ke kulit dan membentuk lapisan yang mencegah minyak merembes ke kulit dan daging.

Namun, fakta tersebut tak otomatis menjadi pembenaran untuk memakan kulit ayam setiap hari. Apalagi, kulit ayam goreng dengan tambahan tepung, yang menjadi media penyerapan minyak. Tepung berisiko meningkatkan respons insulin dan meningkatkan kadar gula darah.

“Sebaiknya makan kulit ayam dengan dagingnya, jangan lupa dibarengi dengan sayur sebagai asupan serat, sehingga bukan cuma lemak yang dikonsumsi,” saran dokter Juwalita.

Baca juga artikel terkait OBESITAS atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Maulida Sri Handayani