tirto.id - Para buruh pabrik iPhone Apple terbesar di China melakukan aksi demonstrasi dalam rangka menyuarakan masalah perselisihan gaji. Dalam berita hari ini, Kamis, 24 November 2022, para pekerja yang melakukan protes itu dipukul dan ditahan oleh polisi.
Rekaman video menunjukkan ribuan orang bertopeng menghadapi barisan polisi dengan pakaian pelindung putih dan perisai anti huru hara plastik. Polisi menendang dan memukul pengunjuk rasa dengan pentungan.
Seperti dikutip ABC News, rekaman itu menunjukkan, satu orang dipukul kepalanya dengan pentungan, sedangkan yang lainnya ditahan. Pengunjuk rasa menyemprot polisi dengan alat pemadam kebakaran. Rekaman lain menunjukkan gas air mata dikerahkan dan pekerja merobohkan penghalang karantina.
Pemicu protes, yang dimulai pada Rabu pagi, adalah rencana untuk menunda pembayaran bonus. "Beri kami gaji kami!", teriak para pekerja yang dikelilingi oleh orang-orang dengan pakaian hazmat lengkap, beberapa membawa pentungan.
AP News memberitakan, Foxconn—perusahaan kontrak perakit smartphone dan elektronik terbesar—sedang berjuang memenuhi pesanan iPhone 14 terbaru setelah karyawan meninggalkan pabrik di pusat kota Zhengzhou bulan lalu karena mengeluh tentang kondisi kerja yang tidak aman.
Agar orang-orang mau bekerja di pabrik Zhengzhou, Foxconn menawarkan gaji lebih tinggi untuk merakit iPhone 14 yang dijual mulai 799 dolar AS di Amerika Serikat.
Akan tetapi, protes meletus pada hari Selasa setelah karyawan yang melakukan perjalanan jauh untuk bekerja di pabrik mengeluh kalau perusahan telah mengubah gaji mereka, demikian seperti dikatakan seorang karyawan, Li Sanshan.
Kesaksian Karyawan Foxconn
Li mengaku tergiur setelah melihat iklan yang menjanjikan 25.000 yuan (3.500 dolar AS) untuk dua bulan kerja. Akhirnya, dia berhenti dari pekerjaan kateringnya. Sebab, nominal itu di atas gaji rata-rata untuk jenis pekerjaan serupa di daerah tersebut.
Setelah karyawan datang, kata Li, perusahaan mengatakan mereka harus bekerja dua bulan tambahan dengan gaji lebih rendah untuk menerima 25.000 yuan.
“Foxconn merilis tawaran perekrutan yang sangat menggiurkan, dan pekerja dari seluruh penjuru negeri datang, hanya untuk mengetahui bahwa mereka telah dibodohi,” katanya.
Apple Inc. tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AP News. Foxconn mengatakan bahwa kewajiban kontrak tentang pembayaran karyawan “selalu dipenuhi”.
Pemerintah China sedang mencoba menahan gelombang kasus Covid-19, tetapi tidak menutup pabrik. Akhirnya, pada pekerja tinggal di pabrik tanpa berkontak dengan orang luar.
Perusahaan membantah komentar yang mengatakan karyawan tinggal di asrama pabrik Zhengzhou rentan terhadap virus. Dikatakan, fasilitas selalu didesinfeksi dan lulus pemeriksaan pemerintah sebelum karyawan pindah ke asrama.
“Mengenai kekerasan apapun, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi,” demikian pernyataan perusahaan.
Foxconn menawarkan hingga 10.000 yuan (1.400 dolar AS) kepada karyawan baru yang ingin berhenti dan kembali ke rumah, demikian lapor outlet berita keuangan Cailianshe, mengutip agen perekrutan yang tidak disebutkan namanya.
Editor: Iswara N Raditya