tirto.id - Setelah resmi diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), seluruh peserta seleksi CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) 2024 diwajibkan mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) sebagai tahapan penting sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara penuh.
Latsar merupakan bagian dari masa percobaan yang dirancang untuk membentuk karakter dan meningkatkan kompetensi dasar ASN. Pelatihan ini disesuaikan dengan posisi serta lokasi penempatan CPNS, baik di kantor wilayah, unit pemasyarakatan, keimigrasian, maupun satuan kerja lainnya di bawah naungan Kemenkumham.
Secara umum, Latsar CPNS bertujuan mengembangkan sikap bela negara, memperkuat pemahaman nilai-nilai dasar ASN, meneguhkan peran sebagai pelayan publik, serta meningkatkan penguasaan teknis sesuai bidang kerja.
Pelaksanaan Latsar dapat dilakukan secara klasikal, blended learning, maupun e-learning, tergantung pada kebijakan instansi dan kondisi wilayah masing-masing. Menyelesaikan Latsar secara tuntas merupakan syarat wajib bagi CPNS untuk diangkat secara resmi sebagai PNS.
Berapa Lama Latsar CPNS Kemenkumham?
Durasi Pelatihan Dasar CPNS Kemenkumham 2024 bergantung pada metode pelatihan yang digunakan. Terdapat tiga metode utama: klasikal, blended learning, dan e-learning.
Metode klasikal dilakukan sepenuhnya secara tatap muka dengan durasi 511 Jam Pelajaran (JP) atau sekitar 51 hari kerja. Sementara itu, metode blended learning yang memadukan pembelajaran jarak jauh dan tatap muka memiliki durasi lebih panjang, yaitu 647 JP atau setara 74 hari kerja.
Adapun metode e-learning sepenuhnya diselenggarakan melalui platform digital, dengan total 599 JP atau sekitar 70 hari kerja. Dalam metode ini, peserta mengikuti pembelajaran dari tempat kedudukan selama 40 hari kerja, kemudian melanjutkan dengan kegiatan aktualisasi di tempat kerja selama 30 hari kerja.
Pemilihan metode dan durasi pelatihan menyesuaikan dengan kebutuhan teknis serta kebijakan masing-masing instansi penyelenggara.
Perkiraan Lokasi Latsar CPNS Kemenkumham 2024
Latsar CPNS Kemenkumham 2024 diperkirakan akan diselenggarakan secara terdesentralisasi, mengikuti pola pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Artinya, lokasi pelatihan akan disesuaikan dengan unit atau Kantor Wilayah Kemenkumham tempat para CPNS ditugaskan.
Sebagai contoh, untuk wilayah Kepulauan Bangka Belitung, pelatihan dilaksanakan secara lokal dan diikuti oleh CPNS dari Kanwil Babel serta UPT Pemasyarakatan dan Keimigrasian setempat.
Selain itu, Latsar juga kerap diselenggarakan di Balai Diklat Hukum dan HAM yang tersebar di sejumlah provinsi seperti Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan, tergantung domisili peserta.
Untuk wilayah yang belum memiliki balai diklat, pelatihan dapat dilakukan secara virtual melalui metode blended learning atau bekerja sama dengan lembaga pelatihan eksternal yang telah terakreditasi. Sistem ini dirancang agar tetap menjaga standar kompetensi nasional yang ditetapkan oleh BPSDM Hukum dan HAM.
Tujuan Latsar CPNS Kemenkumham 2024
Tujuan utama Pelatihan Dasar CPNS Kemenkumham 2024 adalah membentuk aparatur sipil negara yang profesional dan berintegritas. Latsar menjadi bagian integral dari masa percobaan yang wajib diikuti sebelum CPNS dapat diangkat menjadi PNS secara resmi.
Fokus utama pelatihan ini adalah pada penguatan sikap bela negara, menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN, serta penanaman semangat integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan peran sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat persatuan bangsa.
Selain itu, peserta juga diarahkan untuk memahami posisi strategis mereka sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang cerdas atau smart governance. Penguasaan keterampilan teknis sesuai bidang kerja, serta kemampuan menerapkan prinsip profesionalisme dalam keseharian, menjadi aspek penting dalam pelatihan ini.
Dengan demikian, Latsar CPNS Kemenkumham 2024 tidak hanya menjadi gerbang administratif menuju status PNS, tetapi juga fondasi awal pembentukan sumber daya manusia aparatur yang tangguh, adaptif, dan berkarakter kuat, sesuai dengan semangat reformasi birokrasi dan nilai-nilai dasar ASN.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Elisabet Murni P
