Menuju konten utama

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung Pakai Garpu Tanah karena Kesal

Ra membunuh ibu kandungnya, Inas dengan menggunakan garpu tanah karena kesal.

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung Pakai Garpu Tanah karena Kesal
Ilustrasi Mayat. foto/Istockphoto

tirto.id - Kepolisian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menangkap pemuda berinisial Ra alias Herang (26) warga Kampung Cilandak, Kabupaten Sukabumi, yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya, Inas (44). Ra membunuh Inas dengan menggunakan garpu tanah.

"Kasus anak bunuh ibu kandung yang terjadi RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder terjadi sekitar pukul 04.15 WIB hari ini," kata Kapolsek Kalibunder Iptu Taufik Hadian dikutip Antara, Rabu (15/5/2024).

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ra terhadap ibu kandungnya itu pertama kali diketahui kerabat korban atau saksi pertama yang kedatangan pelaku pada Selasa pagi. Saat itu, Ra memberi uang sebesar Rp330 ribu dan meminta saksi pertama yang diketahui bernama Pahrudin untuk membunuh dirinya, namun permintaan itu tidak diindahkan oleh saksi.

Ra terus menerus meminta untuk dibunuh, akhirnya Pahrudin mendatangi tetangganya yakni Isra (saksi kedua) untuk meminta bantuan menenangkan Ra. Pahrudin dan Isra yang rumahnya tidak berjauhan menaruh curiga dan akhirnya mendatangi rumah korban yang tidak jauh dari rumah keduanya. Alangkah terkejutnya saat kedua saksi tersebut melihat Inas sudah dalam kondisi tergelak meninggal dunia dan di lehernya menancap garpu tanah.

Melihat kejadian ini, saksi kemudian menghubungi anggota Koramil 2213/Jampangkulon, Polsek Kalibunder dan Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Kalibunder. Tidak berselang lama petugas keamanan tiba di lokasi kejadian untuk menangkap tersangka.

Saat dilakukan penangkapan Ra tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya kepada petugas. Tersangka pun langsung dibawa ke Mapolsek Kalibunder untuk dimintai keterangan.

"Rumah yang menjadi lokasi pembunuhan itu memang ditempati korban dan tersangka, saat kejadian tidak ada warga yang mengetahui. Saat ditemukan diduga korban sudah meninggal selama lima jam," tambahnya.

Taufik mengatakan untuk pengembangan kasus ini sudah diambil alih oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi dan tersangka pun dibawa ke Mapolres Sukabumi di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Motif Pembunuhan karena Kesal

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi menyatakan bahwa hasil pemeriksaan terhadap tersangka Ra, motif pembunuhan ini didasari rasa kesal.

"Tersangka mengaku tega membunuh ibu kandung di rumah yang mereka tempati di Kampung Cilandak, RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jabar ini karena akumulasi dari kekesalannya," kata Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri dikutip Antara.

Namun demikian, Menurut Ali, belum diketahui secara pasti apa yang membuat kesal Ra, sehingga tega menghabisi nyawa ibu kandungnya. Hanya saja tersangka berulang kali mengaku kesal.

Untuk mengungkap motif utamanya, kata Ali, pihaknya akan mendatangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan tersangka karena hasil penyidikan sementara Ra ternyata telat berpikir.

"Tetapi untuk komunikasi dua arah nyambung, hanya saja Ra telat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penyidik," ujarnya.

Kepada penyidik, menurut dia, tersangka mengaku kesal dan marah kepada ibunya, sehingga saat melihat korban tertidur di kamar, Ra kemudian membawa garpu tanah dari belakang rumah dan memukul beberapa kali ke wajah dan dada korban hingga terakhir ditusukkan ke leher ibu kandungnya.

"Kami belum mengetahui apa yang membuat kesal dan marah, sehingga tega menghabisi nyawa ibu kandungnya. Tetapi saat ini tersangka mengaku menyesal atas apa yang telah diperbuatnya," ujarnya.

Ali menegaskan kembali bahwa Ra membunuh Inas bukan karena kesal tidak dibelikan sepeda motor yang diinginkannya. Sebab, hasil penyidikan keterangan saksi dan tersangka, motif pembunuhan ini tidak mengarah hal tersebut.

"Intinya tersangka kesal dan marah besar kepada ibu dan ini yang masih didalami oleh pihaknya," ujarnya.

Sebelumnya, Ra tega membunuh ibu kandungnya pada Senin (13/5/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Usai membunuh, tersangka kemudian tidur di kamarnya yang bersebelahan kamar korban yang di mana kamar tersebut masih terdapat jasad ibunya.

Kasus ini baru terungkap, setelah Ra terbangun dari tidurnya pada Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 04.30 WIB dan mendatangi rumah tetangganya untuk memberikan uang senilai Rp330 ribu sebagai upah agar tetangganya mau membunuhnya karena tersangka mengaku bersalah telah membunuh ibunya.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang