tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menunggu susunan pertanyaan dari panelis untuk debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 putaran kedua.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, selain menunggu susunan pertanyaan, KPU sudah siap untuk menggelar debat kedua pada Minggu 17 Februari 2019.
"Persiapan sudah enggak ada masalah kok. Kita tinggal menunggu soal dari panelis. Panelis masih diberi kesempatan untuk kemudian menyelesaikan soal-soalnya," ujar Ilham saat dihubungi, Rabu (13/2/2019).
KPU, kata Ilham, menyerahkan semua masalah penyusunan pertanyaan kepada para panelis dan tak akan mencampuri urusan panelis.
Menurut Ilham, KPU bahkan tak tahu alasan para panelis belum selesai menyusun pertanyaan.
"Ya itu di kalangan panelis, mungkin masih ada diskusi ya," jelas Ilham.
Sebelumnya, Koordinator Panelis debat Pilpres 2019 putaran kedua Sudharto Prawoto Hadi mengatakan, ia bersama panelis lainnya sudah menyusun draft pertanyaan. Sejak Jumat pekan lalu, tim panelis sudah merumuskan draft pertanyaan setelah mendengarkan masukan-masukan dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan tema debat nanti.
"Sampai hari Sabtu malam itu kita sudah merumuskan draft pertanyaan-pertanyaan berkaitan lima tema debat itu," ujar Sudharto saat dihubungi, Senin (11/2/2019) lalu.
Rencananya, kata Sudharto, finalisasi penyusunan soal debat akan selesai pada akhir pekan ini, atau paling lambat pada satu hari sebelum pelaksanaan debat yakni, Sabtu 16 Februari 2019. Di hari itu pula tim panelis akan menyerahkan soal-soal debat kepada moderator.
Dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan bertarung dalam debat putaran kedua dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, GTV, MNC TV, dan INews TV dengan moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno