tirto.id - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susianah Affandy mendorong pemerintah untuk menciptakan mudik ramah anak disabilitas. Hal ini juga termandat dalam UU No.19/2011 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
Menurutnya sejauh ini upaya pemerintah sudah cukup maksimal untuk membangun fasilitas bagi penyandang disabilitas. Namun kendalanya terdapat pada akses pemanfaatannya.
"Perlu dilihat juga apakah fasilitas disabilitas ini benar-benar digunakan. Karena setelah kami sidak, ada yang dikunci. Toiletnya ada yang dijadikan gudang," ujarnya di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2019).
Ia mengapresiasi kinerja pemerintah yang sudah membangun 30 toilet bagi penyandang disabilitas di 14 rest area. Serta program mudik gratis yang ditujukan bagi penyandang disabilitas.
Namun tetap saja menurutnya, perlu ada perhatian khusus terhadap fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
"Ini perlu sama-sama kita awasi apakah sudah sesuai fungsinya. Saya juga tidak yakin, sarana prasarana ini dimanfaatkan kendati memang sudah dibangun," ujarnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Kemenhub Cris Kuntadi telah menyiapkan petugas-petugasnya yang tersebar di beberapa tempat ramai pemudik untuk membantu para penyandang disabilitas. Jumlah petugas yang disiagakan, menurutnya lebih banyak dari hari biasa.
"Bukan kami sediakan petugas khusus, mereka [petugas itu] memang bisa multiservice. Bisa membanti para anak berkebutuhan khusus, mendorong kursi roda, menenangkan, dsb," ujarnya pada kesempatan yang sama.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari